Yogyakarta: RSUP Dr Sardjito Yogyakarta masih merawat pasien anak dengan diagnosa gagal ginjal akut. Meski demikian otoritas rumah sakit menyebut belum membutuhkan obat antidotum fomepizole tersebut.
"Kami belum membutuhkan obat tersebut," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, Rabu, 26 Oktober 2022.
Total ada 13 kasus anak dengan diagnosa gagal ginjal akut di rumah sakit tersebut. Dari jumlah itu, 7 anak meninggal dan sisanya empat dinyatakan sembuh dan dua masih rawat inap.
Meski demikian Banu melanjutkan kondisi dua pasien tersebut sudah berangsur membaik. Di sisi lain, pihaknya juga mengaku sudah memperoleh penawaran untuk mengambil obat itu.
"Namun belum diambil karena dua kasus yang ranap (rawat inap) saat ini berbeda," jelasnya.
Anggota tim medis dari Divisi Nefrologi Anak RSUP Dr Sardjito, Kristia Hermawan, menjelaskan empat pasien sembuh belum mengonsumsi obat yang diimpor Kementerian Kesehatan tersebut.
Tindakan pengobatan yang dilakukan RSUP Dr Sardjito terhadap 4 pasien sembuh yakni pengobatan suportif hingga terapi pengganti ginjal berupa dialisis bagi pasien yang terindikasi.
"Metode dialisis yang dilakukan dapat berupa hemodialisis yaitu cuci darah dengan mesin atau peritoneal dialisis yaitu cuci darah dengan pemasangan selang pada rongga perut yang dapat dikerjakan tanpa mesin," ujarnya.
Yogyakarta: RSUP Dr Sardjito
Yogyakarta masih merawat pasien anak dengan diagnosa
gagal ginjal akut. Meski demikian otoritas rumah sakit menyebut belum membutuhkan obat antidotum fomepizole tersebut.
"Kami belum membutuhkan obat tersebut," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, Rabu, 26 Oktober 2022.
Total ada 13 kasus anak dengan diagnosa gagal ginjal akut di
rumah sakit tersebut. Dari jumlah itu, 7 anak meninggal dan sisanya empat dinyatakan sembuh dan dua masih rawat inap.
Meski demikian Banu melanjutkan kondisi dua pasien tersebut sudah berangsur membaik. Di sisi lain, pihaknya juga mengaku sudah memperoleh penawaran untuk mengambil obat itu.
"Namun belum diambil karena dua kasus yang ranap (rawat inap) saat ini berbeda," jelasnya.
Anggota tim medis dari Divisi Nefrologi Anak RSUP Dr Sardjito, Kristia Hermawan, menjelaskan empat pasien sembuh belum mengonsumsi obat yang diimpor Kementerian Kesehatan tersebut.
Tindakan pengobatan yang dilakukan RSUP Dr Sardjito terhadap 4 pasien sembuh yakni pengobatan suportif hingga terapi pengganti ginjal berupa dialisis bagi pasien yang terindikasi.
"Metode dialisis yang dilakukan dapat berupa hemodialisis yaitu cuci darah dengan mesin atau peritoneal dialisis yaitu cuci darah dengan pemasangan selang pada rongga perut yang dapat dikerjakan tanpa mesin," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)