Kotawaringin Barat: Sebanyak tiga penambang emas yang tertimbun longsor di Sungai Seribu, Pangkut, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, ditemukan meninggal. Sedangkan tujuh penambang lainnya masih dicari.
"Untuk saat ini pencaraian sementara dihentikan karena cuaca kurang mendukung, ada hujan angin. Besok pagi akan dilanjutkan," jelas Camat Arut Utara M. Nursyah Ikhsan, melansir Mediaindonesia.com, Jumat, 20 November 2020.
Ikhsan menerangkan, tiga penambang yang ditemukan pada Jumat, 20 November, dalam kondisi meninggal. Ketiga korban pun telah dievakuasi ke RSUD Sultan Imannudin Pangkalan Bun.
"Ketiga korban atas nama Yuda, Ratna Solihat dan Nur Hidayat," terangnya.
Baca: 10 Penambang Emas di Kotawaringin Barat Tertimbun Longsor
Terpisah, Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Hendra Rochmawan, menjelaskan pihaknya tengah fokus mengevakuasi korban, Selanjutnya difokuskan mengidentifikasi korban.
"Karenak kondisi jenazah mengalami perubahan fisik," kata Hendra.
Dia memastikan, pihaknya segera melakukan pemeriksaan pihak terkait. Termasuk, mengamankan mandor kepala tambang rakyat tersebut.
"Kita nantinya juga akan memeriksa pemodalnya," ungkap Hendra.
Kotawaringin Barat: Sebanyak tiga penambang emas yang tertimbun
longsor di Sungai Seribu, Pangkut, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, ditemukan meninggal. Sedangkan tujuh penambang lainnya masih dicari.
"Untuk saat ini pencaraian sementara dihentikan karena cuaca kurang mendukung, ada hujan angin. Besok pagi akan dilanjutkan," jelas Camat Arut Utara M. Nursyah Ikhsan, melansir
Mediaindonesia.com, Jumat, 20 November 2020.
Ikhsan menerangkan, tiga penambang yang ditemukan pada Jumat, 20 November, dalam kondisi meninggal. Ketiga korban pun telah dievakuasi ke RSUD Sultan Imannudin Pangkalan Bun.
"Ketiga korban atas nama Yuda, Ratna Solihat dan Nur Hidayat," terangnya.
Baca: 10 Penambang Emas di Kotawaringin Barat Tertimbun Longsor
Terpisah, Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Hendra Rochmawan, menjelaskan pihaknya tengah fokus mengevakuasi korban, Selanjutnya difokuskan mengidentifikasi korban.
"Karenak kondisi jenazah mengalami perubahan fisik," kata Hendra.
Dia memastikan, pihaknya segera melakukan pemeriksaan pihak terkait. Termasuk, mengamankan mandor kepala tambang rakyat tersebut.
"Kita nantinya juga akan memeriksa pemodalnya," ungkap Hendra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)