Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, melakukan berbagai upaya antisipasi banjir pada 32 titik memasuki puncak musim hujan. Salah satu sumber banjir yakni dampak luapan Sungai Cisadane dan Kali Angke.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan banjir yang kerap melanda wilayahnya sebagian besar disebabkan dari luapan Sungai Cisadane dan Kali Angke yang merupakan air kiriman dari wilayah hulu, Bogor, Jawa Barat.
"Dulu sampai 32 titik di awal tahun. Wilayah Cisadane itu airnya berbalik ke Pondok Arum dan Priuk Jaya kiriman dari Sungai Cisadane. Tapi tahun depan kita sedang usul ke pemerintah pusat agar Kali Sabi enggak meluap," ujarnya, Kamis, 3 Desember 2020.
Baca juga: RS Rujukan Covid-19 di Malang Krisis Ventilator
Arief menjelaskan Pemkot Tangerang sudah meminimalisasi dampak banjir. Seperti, mulai dari pembuatan tanggul hingga menyiagakan mesin pompa penyedot air.
"Dalam hal ini, peran serta masyarakat juga dibutuhkan. Seperti pembuatan sumur resapan dengan memanfaatkan pulau taman maupun taman jalan. Karena dengan itu mempercepat genangan banjir dan air segera dapat kembali ke bumi," katanya.
Arief menuturkan petugas gabungan mulai dari, PMI, BPBD, TNI, Polisi, Basarnas, dan komunitas masyarakat yang dilengkapi perlengkapan evakuasi dan penanganan pengungsi sudah disiagakan. Terutama di permukiman warga yang berada di bantaran aliran sungai.
"Kami juga sudah mengajukan ke pemerintah pusat untuk dapat segera melanjutkan pengerjaan tanggul di sepanjang Kali Angke dan Kali Sabi yang merupakan anak Sungai Cisadane. Dengan begitu meminimalisasi banjir," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Palang Merah Indonesia Kota Tangerang, Oman Jumansyah, menyatakan siap membantu penanggulangan bencana.
"Kami sudah siapkan 50 personel untuk mengantisipasi banjir saat musim penghujan dari unsur relawan, kru ambulans, staff, Sibat dan unsur PMI di masing-masing kecamatan. Selain itu kami juga memperlihatkan perlengkapan untuk kesiapsiagaan penanggulangan bencana, seperti perahu karet, perlengkapan vertikal rescue, perlengkapan dapur umum dan Ambulans," tutur Oman.
Dalam menanggulangi bencana, menurut Oman, PMI Kota Tangerang, siaga untuk memberi pertolongan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kota Tangerang.
Baca juga: Kajari Sabang Geledah Dishub dan SPBU
"Supaya maksimal PMI juga adakan piket 1×24 jam. Jadi kalau suatu saat terjadi bencana, kami siap untuk terjun ke lokasi," lanjut dia.
Kepala Biro Humas PMI Kota Tangerang Ade Kurniawan menambahkan, saat ini pihaknya terus berupaya membantu Pemkot Tangerang meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
"Pada 2021, PMI akan terus mengembangkan tim Siaga Berbasis Masyarakat (Sibat). Saat ini hampir semua PMI kecamatan sudah membentuk tim Sibat, untuk mengantisipasi bencana yang ada di wilayah masing-masing," imbuh Ade.
Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, melakukan berbagai upaya antisipasi banjir pada 32 titik memasuki
puncak musim hujan. Salah satu sumber banjir yakni dampak luapan Sungai Cisadane dan Kali Angke.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan banjir yang kerap melanda wilayahnya sebagian besar disebabkan dari luapan Sungai Cisadane dan Kali Angke yang merupakan air kiriman dari wilayah hulu, Bogor, Jawa Barat.
"Dulu sampai 32 titik di awal tahun. Wilayah Cisadane itu airnya berbalik ke Pondok Arum dan Priuk Jaya kiriman dari Sungai Cisadane. Tapi tahun depan kita sedang usul ke pemerintah pusat agar Kali Sabi enggak meluap," ujarnya, Kamis, 3 Desember 2020.
Baca juga:
RS Rujukan Covid-19 di Malang Krisis Ventilator
Arief menjelaskan Pemkot Tangerang sudah meminimalisasi dampak banjir. Seperti, mulai dari pembuatan tanggul hingga menyiagakan mesin pompa penyedot air.
"Dalam hal ini, peran serta masyarakat juga dibutuhkan. Seperti pembuatan sumur resapan dengan memanfaatkan pulau taman maupun taman jalan. Karena dengan itu mempercepat genangan banjir dan air segera dapat kembali ke bumi," katanya.
Arief menuturkan petugas gabungan mulai dari, PMI, BPBD, TNI, Polisi, Basarnas, dan komunitas masyarakat yang dilengkapi perlengkapan evakuasi dan penanganan pengungsi sudah disiagakan. Terutama di permukiman warga yang berada di bantaran aliran sungai.
"Kami juga sudah mengajukan ke pemerintah pusat untuk dapat segera melanjutkan pengerjaan tanggul di sepanjang Kali Angke dan Kali Sabi yang merupakan anak Sungai Cisadane. Dengan begitu meminimalisasi banjir," jelas dia.