Grobogan: Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Grobogan, Jawa Tengah, yang sempat padam selama enam bulan akhirnya kembali menyala. Api yang hidup di lokasi Api Abadi Mrapen itu ditaksir terus menyala sampai 40 tahun ke depan.
"Itu prediksi minimal. Sementara kami optimistis ini bisa menyala selama 60 tahun. Bisa lebih jika masyarakat sekitar terus merawatnya dengan baik," kata Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, Selasa, 20 April 2021.
Menurut Sujarwanto, sebelum Api Abadi Mrapen kembali menyala, Pemerintah Provinsi Jateng melakukan upaya pencarian sumber gas dengan pemetaan geologi permukaan Api Abadi Mrapen dan pengukuran geolistrik tiga dimensi.
Baca juga: Sehari, Positif Covid-19 di Riau Bertambah 228 Kasus
Dari situ, kata dia, Pemprov Jateng menemukan reservoir yang diduga sebagai tempat menyimpan air dan bahan bakar gas.
"Kami mereorientasi aliran gas. Sebab matinya Api Abadi Mrapen disebabkan karena kebocoran aliran gas," terang dia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menyalakan kembali Api Abadi Mrapen, hari ini. Ganjar menyulut 'tungku' Api Abadi Mrapen dengan obor yang dia bawa dari sejak pintu masuk.
"Alhamdulillah, Api Abadi Mrapen kembali abadi," kata Ganjar.
Api Abadi Mrapen yang diklaim terus menyala sejak masa Sunan Kalijaga mendadak padam pada September 2020. Hasil penelitian Dinas ESDM Jateng dan ahli-ahli geologi mengungkap saluran gas alam Api Abadi Mrapen mengalami kebocoran akibat pengeboran tanah.
"Setelah dicek, ditemukan penyebabnya. Gas yang menjadi penyuplai Api Abadi ini bocor halus di beberapa titik," jelas Ganjar.
Agar Api Abadi Mrapen tidak padam lagi, Ganjar meminta warga Desa Manggarmas jangan sembarangan mengebor tanah. Setiap aktivitas pengeboran tanah harus berkomunikasi dulu dengan Pemerintah Kabupaten Grobogan.
"Area ini saya kategorikan area rawan. Kalau nanti masyarakat ngebor tanpa izin dan tidak terkontrol, ini akan mati lagi," jelas dia.
Ganjar mengatakan setelah Api Abadi Mrapen kembali menyala, kegiatan-kegiatan wisata bisa kembali hidup. Api Abadi Mrapen sebenarnya sudah terkenal di penjuru dunia sebagai sumber api kegiatan olahraga berskala nasional dan internasional.
"Kita harapkan event banyak muncul, wisata muncul, sport tourism juga muncul. Sehingga kegiatan bisa aktif kembali," terang Ganjar.
Grobogan:
Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Grobogan, Jawa Tengah, yang sempat padam selama enam bulan akhirnya kembali menyala. Api yang hidup di lokasi Api Abadi Mrapen itu ditaksir terus menyala sampai 40 tahun ke depan.
"Itu prediksi minimal. Sementara kami optimistis ini bisa menyala selama 60 tahun. Bisa lebih jika masyarakat sekitar terus merawatnya dengan baik," kata Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko, Selasa, 20 April 2021.
Menurut Sujarwanto, sebelum Api Abadi Mrapen kembali menyala, Pemerintah Provinsi Jateng melakukan upaya pencarian sumber gas dengan pemetaan geologi permukaan Api Abadi Mrapen dan pengukuran geolistrik tiga dimensi.
Baca juga:
Sehari, Positif Covid-19 di Riau Bertambah 228 Kasus
Dari situ, kata dia, Pemprov Jateng menemukan reservoir yang diduga sebagai tempat menyimpan air dan bahan bakar gas.
"Kami mereorientasi aliran gas. Sebab matinya Api Abadi Mrapen disebabkan karena kebocoran aliran gas," terang dia.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang menyalakan kembali Api Abadi Mrapen, hari ini. Ganjar menyulut 'tungku' Api Abadi Mrapen dengan obor yang dia bawa dari sejak pintu masuk.
"Alhamdulillah, Api Abadi Mrapen kembali abadi," kata Ganjar.
Api Abadi Mrapen yang diklaim terus menyala sejak masa Sunan Kalijaga mendadak padam pada September 2020. Hasil penelitian Dinas ESDM Jateng dan ahli-ahli geologi mengungkap saluran gas alam Api Abadi Mrapen mengalami kebocoran akibat pengeboran tanah.
"Setelah dicek, ditemukan penyebabnya. Gas yang menjadi penyuplai Api Abadi ini bocor halus di beberapa titik," jelas Ganjar.