Bandung: Dinas Kesehatan Jawa Barat melakukan imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) guna menanggulangi wabah difteri yang terjadi di Kabupaten Garut. Pasalnya saat ini Garut ditetapkan sebagai salah satu daerah kejadian luar biasa (KLB) difteri dengan 10 kasus.
Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Rochady, mengatakan ORI tersebut baru digelar di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut yang sudah positif terjadi wabah difteri.
"Jadi baru kita lakukan di Kabupaten Garut, khususnya di Kecamatan Pangatikan yang sudah positif, sementara enam daerah lainnya masih dilakukan pemeriksaan sampling di laboratorium," kata Rochady di Kota Bandung, Rabu, 1 Maret 2023.
Dia menuturkan sasaran ORI di Kecamatan Pangatikan lebih dari 11.000 dari golongan usia 0 hingga 11 bulan, bayi di bawah dua tahun, anak usia sekolah kelas 1, kelas 2, dan kelas 5.
"Namun kita kemarin menghadapi kendala cuaca hujan besar, jadi target 1.800 di kecamatan itu baru 800 sasaran yang diimunisasi. Maka dalam seminggu ini kita akan kejar ORI di Kecamatan Pangatikan" jelasnya.
Upaya imunisasi tersebut, lanjut Rochady, selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh, juga pada kasus tertentu untuk mengisolasi penyebaran penyakit agar tidak meluas ke tempat lain.
"Selain itu penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan karena cara penyebaran difteri ini mirip dengan covid-19 melalui droplet, pemakaian alat makan dan alat-alat lain secara bersamaan," ungkapnya.
Sejauh ini diakui Rochady, secara umum Jabar tidak menetapkan kasus difteri sebagai KLB. KLB baru dinyatakan di Kabupatem Garut saja.
"Jadi baru Kabupaten Garut yang dinyatakan KLB," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Bandung: Dinas Kesehatan
Jawa Barat melakukan imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) guna menanggulangi wabah
difteri yang terjadi di Kabupaten Garut. Pasalnya saat ini Garut ditetapkan sebagai salah satu daerah kejadian luar biasa (KLB)
difteri dengan 10 kasus.
Kepala Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Rochady, mengatakan ORI tersebut baru digelar di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut yang sudah positif terjadi wabah difteri.
"Jadi baru kita lakukan di Kabupaten Garut, khususnya di Kecamatan Pangatikan yang sudah positif, sementara enam daerah lainnya masih dilakukan pemeriksaan sampling di laboratorium," kata Rochady di Kota Bandung, Rabu, 1 Maret 2023.
Dia menuturkan sasaran ORI di Kecamatan Pangatikan lebih dari 11.000 dari golongan usia 0 hingga 11 bulan, bayi di bawah dua tahun, anak usia sekolah kelas 1, kelas 2, dan kelas 5.
"Namun kita kemarin menghadapi kendala cuaca hujan besar, jadi target 1.800 di kecamatan itu baru 800 sasaran yang diimunisasi. Maka dalam seminggu ini kita akan kejar ORI di Kecamatan Pangatikan" jelasnya.
Upaya imunisasi tersebut, lanjut Rochady, selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh, juga pada kasus tertentu untuk mengisolasi penyebaran penyakit agar tidak meluas ke tempat lain.
"Selain itu penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan karena cara penyebaran difteri ini mirip dengan covid-19 melalui droplet, pemakaian alat makan dan alat-alat lain secara bersamaan," ungkapnya.
Sejauh ini diakui Rochady, secara umum Jabar tidak menetapkan kasus difteri sebagai KLB. KLB baru dinyatakan di Kabupatem Garut saja.
"Jadi baru Kabupaten Garut yang dinyatakan KLB," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)