Bandar Lampung: Pihak Sekolah Az Zahra mengakui sempat ada kekhawatiran dari sejumlah wali murid usai kejadian maut lift jatuh yang menewaskan 7 orang. Namun, yayasan pendidikan itu telah meningkatkan keamanan siswa selama kegiatan belajar mengajar (KBM).
Waka Humas SD Az-Zahra, Silmi Kaffah, menjelaskan wali murid meminta agar sekolah bisa menjamin keamanan peserta didik. Untuk itu, pihak sekolah menugaskan dewan guru dan petugas keamanan untuk mengawal siswanya, mulai dari datang hingga masuk kelas termasuk dalam penggunaan fasilitas sekolah.
"Anak-anak kami dampingi dari turun kendaraan sampai masuk kelas," ujar Silmi di Bandar Lampung Jumat, 21 Juli 2023.
Siswa juga selalu diawasi agar tidak mendekati lift khusus barang yang jatuh. Untuk akses naik atau turun gedung, sekolah menggunakan lift orang yang ada di dalam. Bahkan, akses penggunaan lift hanya dipegang dewan guru. Sehingga, setiap penggunaannya siswa pasti dalam pendampingan guru.
"Untuk naik ke lantai 2 biasanya anak-anak lewat tangga, tapi kalau naik lift ada guru yang mendampingi karena hanya guru yang memiliki akses," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini semua murid kembali menjalani kegiatan belajar. Menurutnya, tidak ada siswa yang merasa takut dan membahas kecelakaan kerja itu. "Perasaan anak-anak tidak ada yang berubah suasana dan kegiatannya, serta terlihat semangat," katanya.
Bandar Lampung: Pihak Sekolah Az Zahra mengakui sempat ada kekhawatiran dari sejumlah wali murid usai kejadian maut
lift jatuh yang menewaskan 7 orang. Namun, yayasan pendidikan itu telah meningkatkan keamanan siswa selama kegiatan belajar mengajar (KBM).
Waka Humas SD Az-Zahra, Silmi Kaffah, menjelaskan wali murid meminta agar sekolah bisa menjamin keamanan peserta didik. Untuk itu, pihak sekolah menugaskan dewan guru dan petugas keamanan untuk mengawal siswanya, mulai dari datang hingga masuk kelas termasuk dalam penggunaan
fasilitas sekolah.
"Anak-anak kami dampingi dari turun kendaraan sampai masuk kelas," ujar Silmi di
Bandar Lampung Jumat, 21 Juli 2023.
Siswa juga selalu diawasi agar tidak mendekati lift khusus barang yang jatuh. Untuk akses naik atau turun gedung, sekolah menggunakan lift orang yang ada di dalam. Bahkan, akses penggunaan lift hanya dipegang dewan guru. Sehingga, setiap penggunaannya siswa pasti dalam pendampingan guru.
"Untuk naik ke lantai 2 biasanya anak-anak lewat tangga, tapi kalau naik lift ada guru yang mendampingi karena hanya guru yang memiliki akses," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini semua murid kembali menjalani kegiatan belajar. Menurutnya, tidak ada siswa yang merasa takut dan membahas kecelakaan kerja itu. "Perasaan anak-anak tidak ada yang berubah suasana dan kegiatannya, serta terlihat semangat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)