Kapolda DIY Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan (depan kanan). Medcom.id/ Ahmad Mustaqim
Kapolda DIY Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan (depan kanan). Medcom.id/ Ahmad Mustaqim

Kasus Klitih Mendominasi Kejahatan Jalanan di Yogyakarta

Ahmad Mustaqim • 27 Maret 2023 15:30
Yogyakarta: Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan memperoleh puluhan laporan kasus kejahatan jalanan sejak Januari hingga Februari 2023.
 
Kasus kejahatan jalanan tersebut didominasi klitih atau kekerasan tanpa memandang korban. Jumlah itu diperkirakan lebih banyak karena Maret ini sudah terjadi kejahatan jalanan di berbagai lokasi.
 
"Ada 52 laporan polisi terkait kejahatan jalanan, 42 di antaranya kejahatan jalanan (pelakunya) melihatkan remaja dan anak-anak di bawah umur," kata Kapolda DIY, Irjen Suwondo Nainggolan, di Yogyakarta, Sabtu malam, 26 Maret 2023.
 
Baca: Tenggak 4 Botol Miras, Warga Sleman Bacok Pengguna Jalan

Dia mengatakan sebanyak 10 kasus di antaranya adalah kasus kejahatan dengan berbagai modus, termasuk penarikan paksa kendaraan dengan mengklaim sebagai debt collector dan perampasan.

Suwondo menyebut sebagian besar kasus kejahatan jalanan terjadi konflik dan menyebabkan korban, termasuk luka-luka. Selain itu sejumlah kasus kejahatan jalanan bisa dicegah.
 
"Biasanya membawa senjata tanpa izin. Pencegahan dilakukan ketika ada gerombolan atau ada berkumpul sebelum melakukan aksi," jelasnya.
 
Pada awal bulan ramadan ini sederet kasus kejahatan jalanan sudah terjadi, dan juga melibatkan remaja serta anak-anak di bawah umur. Suwondo mengatakan setidaknya sudah ada sekitar 20 orang ditangkap akibat peristiwa perang sarung yang diisi dengan batu. Teranyar, sebanyak 7 orang di Kabupaten Gunungkidul dan 4 orang di Kabupaten Sleman juga ditangkap.
 
"Mereka diamankan tapi tidak dijerat dengan hukum. Kami panggilkan orang tua dan gurunya untuk segera dilakukan pembinaan," ungkapnya.
 
Suwondo mengatakan akan menggencarkan upaya pencegahan dengan patroli di jam-jam rawan kejadian kejahatan jalanan. Di sisi lain, ia berharap orang tua bisa membantu dalam memastikan anaknya berada di rumah jika tidak ada kegiatan penting.
 
"Kami juga harus melakukan upaya selain preventif dan gakkum (penegakan hukum). Pemerintah juga sudah membantu melakukan pencegahan. Jadi bagaimana keluarga terlibat menangkal supaya mereka tidak jadi korban atau pun pelaku kejahatan ini," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan