Cirebon: Wilayah di sekitar Cirebon, Jawa Barat, khususnya Majalengka, sudah memasuki awal musim kemarau. Tanda-tandanya sudah terasa saat ini dan salah satunya adalah embusan angin kencang.
"Awal kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali," tutur Plt Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, Senin, 15 Mei 2023.
Menurut Ahmad, hujan di wilayah Cirebon masih berpotensi terjadi namun jumlah, curahnya di bawah 50 mm per dasarian atau per 10 hari.
Awal musim kemarau di wilayah Cirebon, lanjut Ahmad, ditandai dengan adanya tiupan angin kencang. Kecepatan angin antara 25 knot atau 46 km per jam.
Kecepatan angin tersebut menurut Faiz cukup kuat dan masyarakat diimbau untuk waspada dengan kemungkinan dahan atau pohon tumbang dan debu yang berterbangan. Pun suhu udara diprakirakanterus naik.
Berdasarkan historis, data suhu tertinggi di Majalengka dan sekitarnya mencapai 36 hingga 38 derajat celsius.
Tati, warga Majalengka, mengaku cuaca di Majalengka cukup panas. Debu juga sudah mulai beterbangan.
"Angin kencang, jadi debu berterbangan," tuturnya.
Setiap keluar rumah Tati mengaku selalu menggunakan masker untuk melindunginya dari debu. Selain itu Tati juga mengaku sekarang mencuci pakaian pada malam hari. Tujuannya agar pakaian tidak rusak akibat terkena sinar matahari. Pakaian yang dijemur juga kering walau hanya kena angin saat malam.
"Cepat kering, besoknya tinggal seterika," tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cirebon: Wilayah di sekitar Cirebon, Jawa Barat, khususnya Majalengka, sudah memasuki awal musim kemarau.
Tanda-tandanya sudah terasa saat ini dan salah satunya adalah embusan angin kencang.
"Awal kemarau bukan berarti tidak ada hujan sama sekali," tutur Plt Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, Senin, 15 Mei 2023.
Menurut Ahmad, hujan di wilayah Cirebon masih berpotensi terjadi namun jumlah, curahnya di bawah 50 mm per dasarian atau per 10 hari.
Awal musim kemarau di wilayah Cirebon, lanjut Ahmad, ditandai dengan adanya tiupan angin kencang. Kecepatan angin antara 25 knot atau 46 km per jam.
Kecepatan angin tersebut menurut Faiz cukup kuat dan
masyarakat diimbau untuk waspada dengan kemungkinan dahan atau pohon tumbang dan debu yang berterbangan. Pun suhu udara diprakirakanterus naik.
Berdasarkan historis, data suhu tertinggi di Majalengka dan sekitarnya mencapai 36 hingga 38 derajat celsius.
Tati, warga Majalengka, mengaku cuaca di Majalengka cukup panas. Debu juga sudah mulai beterbangan.
"Angin kencang, jadi debu berterbangan," tuturnya.
Setiap keluar rumah Tati mengaku selalu menggunakan masker untuk melindunginya dari debu. Selain itu Tati juga mengaku sekarang
mencuci pakaian pada malam hari. Tujuannya agar pakaian tidak rusak akibat terkena sinar matahari. Pakaian yang dijemur juga kering walau hanya kena angin saat malam.
"Cepat kering, besoknya tinggal seterika," tutur dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)