Kupang: Sebanyak 37 batang pipa jaringan air bersih milik PDAM Ende, Nusa Tenggara Timur, hanyut terbawa banjir akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi melanda daerah itu.
Direktur PDAM PT Tirta Kelimutu, Yustinus Sani, mengatakan akibat puluhan pipa jaringan air bersih itu terbawa banjir, Kota Ende terancam mengalami krisis air bersih.
"Puluhan pipa kita terbawa banjir. Sehingga, ada sekitar empat ribuan pelanggan PDAM terancam krisis air bersih," katanya, Kamis, 20 Januari 2022.
Ia menerangkan sejumlah pipa yang hanyut terbawa banjir itu adalah pipa bantuan dari pemerintah Hungaria atas kepedulian mereka terkait air bersih di daerah itu.
Kerugian akibat puluhan pipa tersebut terbawa arus banjir diperkirakan mencapai Rp500 juta dan nilai tersebut cukup besar.
Baca juga: 8 Imigran Rohingya Kabur, Diduga terkait Pidana Perdagangan Orang
Yustinus menambahkan, selain pipa ada sarana pendukung lainnya ikut terbawa arus banjir. Atas gangguan tersebut, pelayanan air bersih akan dibantu oleh mobil tangki, khususnya di wilayah Roworeke.
Ia mengakui kekurangan pipa akan mengganggu distribusi air bersih di wilayah perkotaan Ende.
"Biasanya jadwal buka air itu dua hari sekali. Tetapi, karena ada kekurangan pipa, jadwal air jalan akan dilakukan 5-6 hari sekali," tambah dia.
Ia mengimbau masyarakat untuk bersabar, karena pihaknya akan berusaha memperbaiki secepatnya. Untuk jangka waktunya, masih menunggu cuaca di daerah itu stabil.
"Apalagi, kerusakannya cukup parah, sehingga butuh waktu untuk perbaikan," tambah dia.
Kupang: Sebanyak 37 batang pipa jaringan air bersih milik PDAM Ende, Nusa Tenggara Timur,
hanyut terbawa banjir akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi melanda daerah itu.
Direktur PDAM PT Tirta Kelimutu, Yustinus Sani, mengatakan akibat puluhan pipa jaringan air bersih itu terbawa banjir, Kota Ende terancam mengalami krisis air bersih.
"Puluhan pipa kita terbawa banjir. Sehingga, ada sekitar empat ribuan pelanggan PDAM terancam krisis air bersih," katanya, Kamis, 20 Januari 2022.
Ia menerangkan sejumlah pipa yang hanyut terbawa banjir itu adalah pipa bantuan dari pemerintah Hungaria atas kepedulian mereka terkait air bersih di daerah itu.
Kerugian akibat puluhan pipa tersebut terbawa arus banjir diperkirakan mencapai Rp500 juta dan nilai tersebut cukup besar.
Baca juga:
8 Imigran Rohingya Kabur, Diduga terkait Pidana Perdagangan Orang
Yustinus menambahkan, selain pipa ada sarana pendukung lainnya ikut terbawa arus banjir. Atas gangguan tersebut, pelayanan air bersih akan dibantu oleh mobil tangki, khususnya di wilayah Roworeke.
Ia mengakui kekurangan pipa akan mengganggu distribusi air bersih di wilayah perkotaan Ende.
"Biasanya jadwal buka air itu dua hari sekali. Tetapi, karena ada kekurangan pipa, jadwal air jalan akan dilakukan 5-6 hari sekali," tambah dia.
Ia mengimbau masyarakat untuk bersabar, karena pihaknya akan berusaha memperbaiki secepatnya. Untuk jangka waktunya, masih menunggu cuaca di daerah itu stabil.
"Apalagi, kerusakannya cukup parah, sehingga butuh waktu untuk perbaikan," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)