Mataram: Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mencatat ada sekitar 400 hektare areal pertanian yang terancam kekeringan.
400 hektare atau sekitar 30 persen dari 1.483 hektare lahan pertanian berpotensi kekeringan karena adanya prediksi kondisi topografi wilayah tinggi.
"Jumlah itu masih potensi, apabila terjadi musim kemarau panjang dan tidak ada sumber air," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H Mutawalli, di Mataram, Jumat, 28 Agustus 2020.
Baca: Lowongan CPNS Dibuka 2021, Berikut Profesi yang Paling Banyak Dibutuhkan
Mutawalli menjelaskan kawasan dengan topografi tinggi itu akan sulit mendapatkan air jika tidak banyak hujan. Kawasan yang berpotensi kekeringan tersebut berada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Selaparang, Cakranegara, dan Sandubaya.
"Jadi untuk antisipasinya, kita sudah memberikan bantuan sumur bor kepada para kelompok tani. Setiap tahun, bantuan sumur bor kita prioritaskan bagi kelompok tani di kawasan yang berpotensi kekeringan," jelasnya.
Namun menurut Mutawalli sejauh ini belum ada laporan kelompok tani yang mengalami gagal panen akibat kekeringan. Mutawalli berharap para petani pangan di Mataram bisa berinovasi dengan beralih produksi dari petani pangan menjadi petani buah-buahan, yang cenderung tidak membutuhkan air banyak.
"Sebanyak 400 hektare lahan pertanian yang berpotensi kekeringan itu rata-rata ditanami padi dan Alhamdulillah belum ada laporan mereka gagal panen karena kekurangan air," ungkapnya.
Menurutnya menjadi petani tanaman buah-buahan juga jauh lebih menguntungkan dibandingkan petani pangan. Pasalnya petani pangan tanam sekali dan panen hanya sekali.
"Kalau petani buah-buahan, tanamnya sekali panennya berkali-kali. Petani buah, memang beratnya diawal yakni saat tanam dan pemeliharaan, tapi panennya bisa sepanjang tahun dan sampai puluhan tahun," ujarnya.
Mataram: Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mencatat ada sekitar 400 hektare areal pertanian yang terancam
kekeringan.
400 hektare atau sekitar 30 persen dari 1.483 hektare lahan pertanian berpotensi kekeringan karena adanya prediksi kondisi topografi wilayah tinggi.
"Jumlah itu masih potensi, apabila terjadi musim kemarau panjang dan tidak ada sumber air," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, H Mutawalli, di Mataram, Jumat, 28 Agustus 2020.
Baca:
Lowongan CPNS Dibuka 2021, Berikut Profesi yang Paling Banyak Dibutuhkan
Mutawalli menjelaskan kawasan dengan topografi tinggi itu akan sulit mendapatkan air jika tidak banyak hujan. Kawasan yang berpotensi kekeringan tersebut berada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Selaparang, Cakranegara, dan Sandubaya.
"Jadi untuk antisipasinya, kita sudah memberikan bantuan sumur bor kepada para kelompok tani. Setiap tahun, bantuan sumur bor kita prioritaskan bagi kelompok tani di kawasan yang berpotensi kekeringan," jelasnya.