Surabaya: Serikat dan organisasi buruh di Jawa Timur diminta tidak menggelar demonstrasi, dalam memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 1 April, besok. Para buruh diimbau tidak beraksi di tengah pandemi korona (covid-19).
"Surabaya Raya tengah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebaiknya tidak turun ke jalan karena risiko penularan covid-19 sangat besar," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, 30 April 2020.
Khofifah menilai, jika para buruh menggelar aksi dijalan, maka dipastikan aturan physical distancing dilanggar. Sehingga berpotensi meningkatkan jumlah penderita virus korona.
Khofifah berharap peringatan May Day dimaknai sebagai bentuk solidaritas seluruh buruh Indonesia dalam menyikapi covid-19, yang turut melemahkan perekonomian. Tidak ada dikotomi pengusaha maupun pekerja, karena semua ikut terdampak.
"Saya harap rekan-rekan buruh dapat memahami kondisi pandemi ini. Demi kebaikan kita semua," imbuhnya.
Baca: Buruh di Bandung Dipastikan Tak Demo saat May Day
Dia melanjutkan para buruh dapat menyuarakan aspirasinya secara virtual, yakni melalui pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial. Khofifah memastikan tetap mengawal seluruh aspirasi buruh di Jatim.
"Pemerintah akan mencari solusi dari seluruh persoalan ketenagakerjaan. Khususnya terkait isu PHK atau tenaga kerja yang dirumahkan ditengah situasi darurat covid-19," pungkasnya.
Surabaya: Serikat dan organisasi buruh di Jawa Timur diminta tidak menggelar demonstrasi, dalam memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 1 April, besok. Para buruh diimbau tidak beraksi di tengah pandemi korona (covid-19).
"Surabaya Raya tengah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sebaiknya tidak turun ke jalan karena risiko penularan covid-19 sangat besar," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, 30 April 2020.
Khofifah menilai, jika para buruh menggelar aksi dijalan, maka dipastikan aturan physical distancing dilanggar. Sehingga berpotensi meningkatkan jumlah penderita virus korona.
Khofifah berharap peringatan May Day dimaknai sebagai bentuk solidaritas seluruh buruh Indonesia dalam menyikapi covid-19, yang turut melemahkan perekonomian. Tidak ada dikotomi pengusaha maupun pekerja, karena semua ikut terdampak.
"Saya harap rekan-rekan buruh dapat memahami kondisi pandemi ini. Demi kebaikan kita semua," imbuhnya.
Baca: Buruh di Bandung Dipastikan Tak Demo saat May Day
Dia melanjutkan para buruh dapat menyuarakan aspirasinya secara virtual, yakni melalui pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial. Khofifah memastikan tetap mengawal seluruh aspirasi buruh di Jatim.
"Pemerintah akan mencari solusi dari seluruh persoalan ketenagakerjaan. Khususnya terkait isu PHK atau tenaga kerja yang dirumahkan ditengah situasi darurat covid-19," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)