Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengatakan, terjadi 35 kali guguran lava pijar dalam periode pengamatan pukul 18.00 hingga 24.00 Wib pada Minggu, 28 Februari 2021. Luncuran lava pijar masih bersumber dari area lava 1997.
"Sebanyak 35 kali guguran lava pijar itu jarak luncurnya maksimal 1.200 meter ke arah barat daya," kata Hanik, Senin, 1 Maret 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam periode itu, gempa guguran terjadi 51 kali dengan durasi 10 hingga 127 detik. Sementara, gempa embusan terjadi empat kali selama 9-15 detik.
Baca juga: Klaster Covid-19 dari Ponpes dan Lansia Muncul di Semarang
Ia menuturkan, hasil pengamatan enam jam berikutnya atau pada 1 Maret 2021 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, terjadi 17 kali guguran lava pijar. Jarak luncuran lava pijar sejauh 1,2 kilometer ke barat daya.
"Selain lava pijar, juga teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 1.700 meter mengarah ke barat daya," katanya.
Adapun kegempaan dalam periode ini yakni gempa awan panas guguran sekali dalam durasi 156 detik, gempa guguran 61 kali selama 11 hingga 129 detik, gempa hembusan durasi 11 sampai 16 detik, dan gempa fase banyak sekali dengan durasi 9 detik.
Gunung Merapi sampai saat ini berstatus siaga. Kawasan rawan terdampak luncran material erupsi masih di arah barat daya dengan jarak maksimal 5 kilometer.