Indonesia memimpin G20 untuk 2022 ini. Civil 20 (C20) menjadi bagian dari agenda. Foto: BPMI
Indonesia memimpin G20 untuk 2022 ini. Civil 20 (C20) menjadi bagian dari agenda. Foto: BPMI

Sejumlah Faskes dan Tempat Isolasi di DIY Disiapkan untuk Pertemuan G20

Ahmad Mustaqim • 14 Maret 2022 17:41
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan sejumlah fasilitas kesehatan dan tempat isolasi jika ditemukan kasus covid-19 dalam pertemuan G20 bulan ini. Dua rumah sakit telah ditunjukan sebagai rumah sakit rujukan untuk gelaran internasional itu.
 
"Selain itu juga punya rumah sakit rujukan yang sewaktu-waktu bisa dipanggil bila ada yang membutuhkan penanganan medis, di antaranya RS Panti rapih dan RSUP Dr Sardjito," kata Sekretaris Daerah pemerintah DIY, Kadarmanta Baskara Aji dalam konferensi pers daring, Senin, 14 Maret 2022.
 
Kadarmanta juga mengatakan, sejumlah tempat isolasi juga disiapkan. Ia mengatakan ada Hotel Grand Tjokro yang siap menjadi tempat isolasi apabila ada delegasi pertemuan G20 yang positif covid-19.

Selain itu, ada sejumlah shelter yang disiapkan sebagai alternatif tempat isolasi, seperti Asrama Haji Sleman. Tempat tersebut menjadi alternatif terakhir.
 
"Dinas Kesehatan DIY juga sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang menggerakkan sumber daya manusia bersama untuk kegiatan G20," kata dia.
 
Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY, Agus Priono menambahkan pemerintah darah siap memberikan dukungan optimal untuk gelaran itu. Ia mengatakan, pemerintah DIY akan memperlakukan para tamu G20 dengan baik di tempat utama gelaran acara tersebut.
 
"Termasuk kalau ada yang terdeteksi positif akan ada tindakan seperti apa. Sudah ada tim kesehatan yang kami siapkan," kata dia.
 
Baca: Manfaatkan Forum G20, Indonesia Bawa Isu Transisi Energi
 
Lebih lanjut Agus mengungkapkan acara tersebut telah dikonsep dengan buble system. Sistem ini dilakukan dengan memisahkan anggota delagasi dengan orang di luar delegasi. Aktivitas para peserta delegasi G20 dibatasi dengan tujuan untuk keamanan.
 
"Buble system ini sudah dijalankan sejak kedatangan delegasi G20 di Jakarta. Dari Jakarta sudah disiapkan pendampingan," jelasnya.
 
Agus mengatakan, setiap sebelum acara dimulai akan disiapkan skrining berupa tes antigen. Langkah ini untuk memastikan semua peserta pertemuan dalam kondisi sehat dan negatif covid-19.
 
"Termasuk nanti jika ada kunjungan ke UMKM juga berlaku hal yang sama. Monitoring dilakukan terus menerus supaya delegasi tidak berbaur dengan masyarakat umum," ungkapnya.
 
Sebagai informasi Yogyakarta jadi venue utama pertemuan G20 disamping Jakarta dan Bali. Ada sebanyak 15 acara yang telah dijadwalkan. Agenda pertama akan dilaksanakan 16-18 Maret 2022, yakni pertemuan Working Group in Education. Beberapa pertemuan ada yang dialihkan menjadi daring menyusul perkembangan kasus covid-19.
 
Target DIY dari Pertemuan G20
 
Pemerintah DIY menargetkan sejumlah dampak positif dari gelaran G20 yang akan dimulai 16 Maret 2020. Sektor perekonomian menjadi yang paling diharapkan mendapat dampak positif.
 
"Kami berharap dampak positif kehadiran tamu G20 meningkatkan tamu wisata, ekspor, pemberdayaan UMKM yang akan dikunjungan para tamu," kata Kadarmanta.
 
Ia menjelaskan, para tamu G20 dijadwalkan tak hanya mengikuti persidangan yang akan membahas berbagai isu penting, dari ketenagakerjaan hingga energi terbarukan. Ia mengatakan, para delegasi disiapkan untuk berkunjung ke lokasi UMKM atau titik yang telah disiapkan.
 
"Ada pelaku UMKM dibawah ke hotel, ada juga Ke destinasi wisata untuk hadir dalam acara makan malam," jelasnya.
 
Kadarmanta menyebut salah satu lokasi UMKM yang akan dikunjungi yakni tempat para perajin batik di Giriloyo, Kecamatan Imogiri. Menurut dia, ada setidaknya 50 UMKM yang disiapkan.
 
"Akan dilihat kondisinya (UMKM) saat sebelum acara. Dikoordinasikan Dinas Koperasi dan UMKM. Sekian tempat hanya akan dijaga 3-4 orang yang sudah ditunjuk," kata dia.
 
Ia berharap sambutan gelaran pertamuan G20 akan bisa membuat para delegasi bisa nyaman mengikuti acara. Ia mengatakan Yogyakarta cukup kondusif dan siap menggelar acara tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan