Minahasa: Jembatan dan Jalan Boulevard yang panjangnya sekitar 100 meter di Tepi Pantai Teluk Amurang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, ambrol terhisap abrasi pantai. Fenomena alamini terjadi siang hari bolong disaat cuaca cerah.
Pengamatan di lapangan, Kamis, 16 Juni 2022, puluhan rumah penduduk juga ikut terseret ke laut dalam musibah bencana tersebut.
"Bagi saya kejadian ini merupakan fenomena alam. Cerita para tua-tua (orang tua), kejadian seperti ini pernah terjadi sekitar 50 tahun silam," kata Mauren Winerungan, warga setempat.
Mauren mengaku melihat langsung detik-detik terjadinya bencana ini. Rabu siang, 15 Juni 2022, sekitar pukul 13.35 Wita kala cuaca cerah, tidak hujan, dan laut tidak berombak. Namun tiba-tiba, jembatan dan sebagian jalan Boulevard Amurang perlahan ambruk terhisap pasir laut.
Baca juga: Abrasi di Pesisir Minahasa Selatan Memaksa 266 Warga Mengungsi
"Beton jembatan yang patah dan aspal jalan yang retak terlihat terhisap masuk ke dalam laut. Kedalaman laut sebelumnya diperkirakan sekitar 2-3 meter, setelah bencana ini kedalamannya bisa mencapai puluhan meter. Itu dapat dilihat warna air laut membiru," ujar Mauren.
Ia lalu memperlihatkan hasil rekaman video pada handphonenya. "Posisi saya waktu merekam sedang makan di salah satu cafe jalan Boulevard dekat jembatan yang ambruk itu. Melihat bencana ini mulai merembet ke cafe tempat makan, saya langsung menghidar," tutur dia.
Prediksi Mauren tidak meleset, cafe tempat ia makan ikut ambruk terhisap dan terseret ke dalam laut Teluk Amurang. Begitu pula dengan puluhan rumah penduduk di kawasan itu.
"Puji Tuhan saya selamat," urai dia.
Sementara itu data diperoleh dari Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Utara Komisaris Besar Jules Abraham Abast, akibat bencana tersebut, 210 jiwa warga mengungsi dan 33 keluarga terdampak bencana ini.
"Jumlah rumah penduduk yang rusak parah terseret ke laut 20 rumah, di antaranya 3 Cottage dan 2 Cafe. Tidak ada korban jiwa manusia dalam musibah ini," jelasnya.
Menurutnya, musibah abrasi pantai ini tepatnya terjadi di Jalan Boulevard Amurang perbatasan antara Kelurahan Bitung Lingkungan 7 , dan Kelurahan Uwuran Satu Lingkungan 1, Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.
Kapolres Minsel Ajun Komisaris Besar Bambang Harleyanto langsung menuju lokasi bencana.
Baca juga: Abrasi Pantai Amurang-Minahasa Selatan Robohkan 15 Rumah dan Jembatan
"Personel Polres Minsel berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait dalam rangka mitigasi bencana. Selain mengamankan lokasi bencana, dan mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman," ujar Jules.
Dia mengatakan, warga diimbau agar tidak mendekat dengan radius 50 meter dari bibir pantai teluk Amurang. Polisi juga mendirikan tenda siaga dan melakukan evakuasi warga setempat ke daerah yang lebih aman.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut namun barang-barang serta surat berharga di dalam rumah tidak bisa diselamatkan," jelas Kombes Jules.
Minahasa:
Jembatan dan Jalan Boulevard yang panjangnya sekitar 100 meter di Tepi Pantai Teluk Amurang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, ambrol terhisap abrasi pantai. Fenomena alamini terjadi siang hari bolong disaat cuaca cerah.
Pengamatan di lapangan, Kamis, 16 Juni 2022, puluhan rumah penduduk juga ikut terseret ke laut dalam musibah bencana tersebut.
"Bagi saya kejadian ini merupakan fenomena alam. Cerita para tua-tua (orang tua), kejadian seperti ini pernah terjadi sekitar 50 tahun silam," kata Mauren Winerungan, warga setempat.
Mauren mengaku melihat langsung detik-detik terjadinya bencana ini. Rabu siang, 15 Juni 2022, sekitar pukul 13.35 Wita kala cuaca cerah, tidak hujan, dan laut tidak berombak. Namun tiba-tiba, jembatan dan sebagian jalan Boulevard Amurang perlahan ambruk terhisap pasir laut.
Baca juga:
Abrasi di Pesisir Minahasa Selatan Memaksa 266 Warga Mengungsi
"Beton jembatan yang patah dan aspal jalan yang retak terlihat terhisap masuk ke dalam laut. Kedalaman laut sebelumnya diperkirakan sekitar 2-3 meter, setelah bencana ini kedalamannya bisa mencapai puluhan meter. Itu dapat dilihat warna air laut membiru," ujar Mauren.
Ia lalu memperlihatkan hasil rekaman video pada handphonenya. "Posisi saya waktu merekam sedang makan di salah satu cafe jalan Boulevard dekat jembatan yang ambruk itu. Melihat bencana ini mulai merembet ke cafe tempat makan, saya langsung menghidar," tutur dia.
Prediksi Mauren tidak meleset, cafe tempat ia makan ikut ambruk terhisap dan terseret ke dalam laut Teluk Amurang. Begitu pula dengan puluhan rumah penduduk di kawasan itu.
"Puji Tuhan saya selamat," urai dia.