“Omzetnya naik pada hari meugang saja, satu orang pedagang bisa menghabiskan hingga 2 sampai 3 ekor sapi. Belum lagi ayam serta lainnya," kata salah seorang pedagang daging di PBU Meulaboh, Sapril, Minggu, 1 Mei 2022.
Sapril menjelaskan, kenaikan harga masih tergolong normal menyambut momen perayaan seperti saat ini. Menurutnya, hal demikian sudah lumrah terjadi di Aceh. Sapril mengaku, para pedagang juga kebanjiran pembeli, lantaran hampir setiap lapak penjual daging sapi dan kerbau dikerumuni warga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Harga naik di tingkat penjual, harga jual ternak juga mengalami kenaikan secara signifikan pada hari meugang, diiringi dengan kebutuhan yang kian meningkat. Kalau hari biasa kan harganya 140 ribu sampai 150 ribu, kalau hari ini sudah menjadi 180 ribu, harga jual ternak juga meningkat. Makanya kita sebagai pedagang juga menyesuaikan,” kata Sapril.
Baca: H-3 Idulfitri, Harga Daging Sapi di Depok Tembus Rp160 Ribu/Kg
Salah seorang pembeli, Jasmi, mengungkapkan, meski harga cukup tinggi jika dibandingkan dengan harga secara nasional, ia tetap harus membeli daging sebab sudah menjadi kebiasaan pada perayaan meugang.
"Sedikit banyaknya harus beli, biar momen menuju idul fitri itu terasa, sudah biasa jika harga naik seperti ini," kata Jasmi.
Tradisi mak meugang adalah (tradisi makan daging di Aceh jelang puasa) selama dua hari menjelang puasa Ramadan 1443 Hijriah dan sehari sebelum Idul Fitri. Pada hari meugang tersebut setiap masyarakat Aceh membeli daging untuk dimasak dan dimakan bersama anggota keluarganya.