Bekasi: Pemerintah Kota Bekasi melakukan pengadaan tiga alat Polymerase Chain Reaction (PCR) atau Swab test. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemeriksaan hasil tes usap yang terus dilakukan secara masif.
"Mudah-mudahan minggu ini siap dan selesai ya. Artinya yang dari Mustikajaya, Rawalumbu bisa langsung ke Bantargebang dan yang dari Jatiasih bisa ke Jatisampurna yang dari Pondok Melati ke Pondok Gede. Tanpa harus ke Pondok Gede nunggu swab," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, di Bekasi, Jumat, 25 September 2020.
Baca: Sumenep Kembali ke Zona Merah Penyebaran Covid-19
Rahmat menjelaskan tiga alat tersebut rencananya bakal dioperasikan di tiga RSUD tipe D di Kota Bekasi. Yakni, RSUD Jatisampurna, Pondokgede dan Bantargebang.
Menurutnya pengadaan alat PCR tersebut dapat mengurangi beban Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang mampu memeriksa hasil 260 tes usap dalam satu hari.
"Sekarang dari Bekasi Timur saja, karena kapasitas kita di itu cuma 260-an, sementara sampel yang masuk 500 lebih. Kan nunggu jadi tiga. Kapasitasnya (alat PCR di RSUD tipe D) 64," jelas Rahmat.
Bekasi: Pemerintah Kota Bekasi melakukan pengadaan tiga alat Polymerase Chain Reaction (PCR) atau
Swab test. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pemeriksaan hasil tes usap yang terus dilakukan secara masif.
"Mudah-mudahan minggu ini siap dan selesai ya. Artinya yang dari Mustikajaya, Rawalumbu bisa langsung ke Bantargebang dan yang dari Jatiasih bisa ke Jatisampurna yang dari Pondok Melati ke Pondok Gede. Tanpa harus ke Pondok Gede nunggu swab," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, di Bekasi, Jumat, 25 September 2020.
Baca:
Sumenep Kembali ke Zona Merah Penyebaran Covid-19
Rahmat menjelaskan tiga alat tersebut rencananya bakal dioperasikan di tiga RSUD tipe D di Kota Bekasi. Yakni, RSUD Jatisampurna, Pondokgede dan Bantargebang.
Menurutnya pengadaan alat PCR tersebut dapat mengurangi beban Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang mampu memeriksa hasil 260 tes usap dalam satu hari.
"Sekarang dari Bekasi Timur saja, karena kapasitas kita di itu cuma 260-an, sementara sampel yang masuk 500 lebih. Kan nunggu jadi tiga. Kapasitasnya (alat PCR di RSUD tipe D) 64," jelas Rahmat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)