Bekasi: Sebuah video yang memperlihatkan seekor anjing hendak ditombak seorang pria viral di media sosial. Peristiwa dalam video viral itu disebut terjadi di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat 29 Oktober 2021.
Dalam narasi video itu juga disampaikan pria tersebut sempat menodongkan tombak ke arah pemilik anjing bernama Agnes Monica. Kejadian bermula saat Agnes mengajak dua ekor anjing peliharaannya untuk berjalan-jalan pada sore hari. Namun, salah satu anjingnya yang berwarna hitam tiba-tiba keluar dari pengawasan.
"Dia (anjing yang keluar) nyamperin ke daerah rumah seorang bapak yang pelihara ayam," kata Agnes kepada wartawan, Minggu 31 Oktober 2021.
Ayam milik warga itu kabur dari rumah sang pemiliknya. Lalu, kata Agnes, pemilik ayam pun datang mencari ayamnya yang kabur itu dan berkata bahwa unggas itu baru dibeli
"Dia marah-marah 'Biar saya bunuh itu anjingnya!' gitu dia bilang. Terus dia jalan pulang ke rumahnya. Jadi rumah saya tuh dia lewatin, jadi tiga rumah dari rumah saya itu rumah dia," kata Agnes.
Baca: Digigit Anjing Rabies, Bocah di Ende Meninggal
Menurut Agnes saat pria tersebut pulang ke rumahnya, anjing hitam itu juga sempat mengikutinya. "Dengan panik saya bilang ke kakak saya 'kak dia ngambil senjata itu! anjingnya mau dibunuh!' saya saking paniknya sampai ngomong gitu ke kakak saya," lanjutnya.
Setelah itu, pria tersebut kemudian keluar rumah dengan membawa senjata berupa tombak panjang. Anjing milik Agnes yang mengikutinya pun langsung lari.
"Karena mungkin dia merasa terancam kan. Dia lari pergi ke gang satunya, dikejarlah sama si Opung. Pas itu saya udah panik banget, terus saya bilang 'Opung jangan! Opung jangan!' saya cuma teriak begitu 'Opung jangan! Opung jangan!' gitu, karena saya juga bingung mau ngomong apalagi," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pemilik ayam mengarahkan tombak ke pemilik anjing dengan mengancam akan membunuhnya juga.
"Dia balik arah ke arah saya, dengan menodong tombak itu ke arah mata saya. Jujur waktu itu saya udah lemes banget sih, tapi saya pikir 'Yaudah, gua beraniin diri' terus saya lawan 'Apa! Sini tusuk kalau berani!' saya bilang gitu 'Apa coba! Sini tusuk kalo berani, nggak berani kan!'," kata Agnes.
Setelah itu, pria tersebut kemudian kembali berbalik menuju ke arah anjing dan ingin menusuknya. Namun anjing tersebut sempat terkena dan terluka di bagian pelipis matanya.
"Untung yang hitam ini kan emang aktif dan cepet banget larinya, jadi dia langsung lari dan kena di bagian pelipis matanya membuat tombak si kakek itu sampai patah. Bisa dibayangkan seberapa kencengnya dia ngayunin tombaknya buat ngebunuh anjing saya!” kata dia.
Agnes menambahkan, pria itu juga mengancam akan membunuhnya. "Pas dia nodongin tombaknya itu dia bilang gini 'Kamu mau saya bunuh juga?!' dengan mata melotot dan muka marah yang amarah banget. Makanya saya jawab yang tadi 'Apa! berani! ayo cepet kalo berani!' saya bilang gitu," katanya.
Terkait peristiwa tersebut, Agnes mengatakan akan segera melaporkan permasalahan itu ke pihak kepolisian. "Baru ada rencana sih, bakal dilakukan dua-duanya karena kalau mereka mengelak juga itu dia udah mengancam nyawa saya. Tetapi dua-duanya sih yang akan dilakukan, terkait dengan penyiksaan anjing dan ancaman pembunuhan," katanya.
Menanggapi kasus ini, Ketua Animal Defenders Indonesia (ADI), Doni Herdaru mengaku mendapatkan laporan terkait dugaan penganiayaan terhadap seekor anjing di Bekasi, Jawa Barat itu pada Jumat 29 Oktober 2021 malam.
Setelah ada aduan tersebut, pihaknya segera menindaklanjuti pada Sabtu 30 Oktober 2021 pagi, dan menjumpai pengurus lingkungan untuk diajak bermusyawarah menyelesaikan masalah ini.
"Namun di lapangan ternyata tidak seperti yang diharapkan, ada sikap keras dari pelaku, dan pihak korban tampak emosional karena menurut mereka, mereka seperti diremehkan," ujar Doni.
Menurutnya, saat kejadian penombakan dan ancaman pembunuhan tersebut, tak ada seorang pun yang membantu. "Yang kami sesalkan, saat kejadian tidak ada yang membantu mereka. Catat ya! Bahkan pak ketua RT juga tidak melerai dan memilih berdiam diri," katanya.
Saat datang ke lokasi kejadian, Doni berharap agar permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara baik-baik. Namun, dia mengaku bahwa mediasi tersebut alot dan tidak membuahkan hasil.
"Saat kami kembali, ada eskalasi situasi di lapangan yang akhirnya membuat pelapor ini terpaksa memutuskan untuk melanjutkan ke jalur hukum," ujarnya.
Ia mendukung pelaporan yang akan dilakukan oleh korban. Menurutnya hal itu dilakukan untuk menimbulkan efek jera.
"Kami mendukung keputusan pelapor untuk melibatkan pihak kepolisian agar bisa menimbulkan efek jera, agar dikemudian hari tidak terjadi hal-hal seperti ini. Inilah saatnya pihak Kepolisian hadir memberikan pengayoman bagi pelapor dan lingkungan tempat mereka tinggal karena apa yang dilakukan pelaku juga sangat membahayakan jiwa manusia lainnya," katanya.
Bekasi: Sebuah video yang memperlihatkan seekor
anjing hendak ditombak seorang pria viral di media sosial. Peristiwa dalam video viral itu disebut terjadi di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat 29 Oktober 2021.
Dalam narasi video itu juga disampaikan pria tersebut sempat menodongkan tombak ke arah pemilik
anjing bernama Agnes Monica. Kejadian bermula saat Agnes mengajak dua ekor anjing peliharaannya untuk berjalan-jalan pada sore hari. Namun, salah satu anjingnya yang berwarna hitam tiba-tiba keluar dari pengawasan.
"Dia (anjing yang keluar) nyamperin ke daerah rumah seorang bapak yang pelihara ayam," kata Agnes kepada wartawan, Minggu 31 Oktober 2021.
Ayam milik warga itu kabur dari rumah sang pemiliknya. Lalu, kata Agnes, pemilik ayam pun datang mencari ayamnya yang kabur itu dan berkata bahwa unggas itu baru dibeli
"Dia marah-marah 'Biar saya bunuh itu anjingnya!' gitu dia bilang. Terus dia jalan pulang ke rumahnya. Jadi rumah saya tuh dia lewatin, jadi tiga rumah dari rumah saya itu rumah dia," kata Agnes.
Baca: Digigit Anjing Rabies, Bocah di Ende Meninggal
Menurut Agnes saat pria tersebut pulang ke rumahnya,
anjing hitam itu juga sempat mengikutinya. "Dengan panik saya bilang ke kakak saya 'kak dia ngambil senjata itu! anjingnya mau dibunuh!' saya saking paniknya sampai ngomong gitu ke kakak saya," lanjutnya.
Setelah itu, pria tersebut kemudian keluar rumah dengan membawa senjata berupa tombak panjang.
Anjing milik Agnes yang mengikutinya pun langsung lari.
"Karena mungkin dia merasa terancam kan. Dia lari pergi ke gang satunya, dikejarlah sama si Opung. Pas itu saya udah panik banget, terus saya bilang 'Opung jangan! Opung jangan!' saya cuma teriak begitu 'Opung jangan! Opung jangan!' gitu, karena saya juga bingung mau ngomong apalagi," katanya.
Selanjutnya, kata dia, pemilik ayam mengarahkan tombak ke pemilik
anjing dengan mengancam akan membunuhnya juga.
"Dia balik arah ke arah saya, dengan menodong tombak itu ke arah mata saya. Jujur waktu itu saya udah lemes banget sih, tapi saya pikir 'Yaudah, gua beraniin diri' terus saya lawan 'Apa! Sini tusuk kalau berani!' saya bilang gitu 'Apa coba! Sini tusuk kalo berani, nggak berani kan!'," kata Agnes.
Setelah itu, pria tersebut kemudian kembali berbalik menuju ke arah anjing dan ingin menusuknya. Namun
anjing tersebut sempat terkena dan terluka di bagian pelipis matanya.
"Untung yang hitam ini kan emang aktif dan cepet banget larinya, jadi dia langsung lari dan kena di bagian pelipis matanya membuat tombak si kakek itu sampai patah. Bisa dibayangkan seberapa kencengnya dia ngayunin tombaknya buat ngebunuh anjing saya!” kata dia.
Agnes menambahkan, pria itu juga mengancam akan membunuhnya. "Pas dia nodongin tombaknya itu dia bilang gini 'Kamu mau saya bunuh juga?!' dengan mata melotot dan muka marah yang amarah banget. Makanya saya jawab yang tadi 'Apa! berani! ayo cepet kalo berani!' saya bilang gitu," katanya.
Terkait peristiwa tersebut, Agnes mengatakan akan segera melaporkan permasalahan itu ke pihak kepolisian. "Baru ada rencana sih, bakal dilakukan dua-duanya karena kalau mereka mengelak juga itu dia udah mengancam nyawa saya. Tetapi dua-duanya sih yang akan dilakukan, terkait dengan penyiksaan anjing dan ancaman pembunuhan," katanya.
Menanggapi kasus ini, Ketua Animal Defenders Indonesia (ADI), Doni Herdaru mengaku mendapatkan laporan terkait dugaan penganiayaan terhadap seekor
anjing di Bekasi, Jawa Barat itu pada Jumat 29 Oktober 2021 malam.
Setelah ada aduan tersebut, pihaknya segera menindaklanjuti pada Sabtu 30 Oktober 2021 pagi, dan menjumpai pengurus lingkungan untuk diajak bermusyawarah menyelesaikan masalah ini.
"Namun di lapangan ternyata tidak seperti yang diharapkan, ada sikap keras dari pelaku, dan pihak korban tampak emosional karena menurut mereka, mereka seperti diremehkan," ujar Doni.
Menurutnya, saat kejadian penombakan dan ancaman pembunuhan tersebut, tak ada seorang pun yang membantu. "Yang kami sesalkan, saat kejadian tidak ada yang membantu mereka. Catat ya! Bahkan pak ketua RT juga tidak melerai dan memilih berdiam diri," katanya.
Saat datang ke lokasi kejadian, Doni berharap agar permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara baik-baik. Namun, dia mengaku bahwa mediasi tersebut alot dan tidak membuahkan hasil.
"Saat kami kembali, ada eskalasi situasi di lapangan yang akhirnya membuat pelapor ini terpaksa memutuskan untuk melanjutkan ke jalur hukum," ujarnya.
Ia mendukung pelaporan yang akan dilakukan oleh korban. Menurutnya hal itu dilakukan untuk menimbulkan efek jera.
"Kami mendukung keputusan pelapor untuk melibatkan pihak kepolisian agar bisa menimbulkan efek jera, agar dikemudian hari tidak terjadi hal-hal seperti ini. Inilah saatnya pihak Kepolisian hadir memberikan pengayoman bagi pelapor dan lingkungan tempat mereka tinggal karena apa yang dilakukan pelaku juga sangat membahayakan jiwa manusia lainnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)