Makassar: Keluarga siswa yang meninggal usai diduga jatuh dari gedung sekolahnya menilai ada kejanggalan dengan kematian sanak keluarganya tersebut. Salah satunya adalah tidak ada darah yang berceceran di lokasi jatuhnya korban.
Paman korban, Andi Setiadi, mengatakan pihaknya meminta kepolisian untuk melakukan penyelidikan dengan baik dan transparan.
"Di lokasi jatuh (korban) itu polisi tidak menemukan ada darah. Di wajahnya (korban) juga tidak ada darah," kata Andi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 25 Mei 2023.
Dia mengatakan selain tidak adanya darah di lokasi jatuhnya siswa SMP Athira Makassar tersebut, keluarga juga mengungkapkan jarak antara gedung dan lokasi jatuhnya korban cukup jauh, sehingga pihaknya menilai ada kejanggalan.
"Dari bangunan dan lokasi dia (korban) jatuh itu ada sekitar 25 meter. Itu cukup jauh," jelasnya.
Kemudian dari tubuh korban menurut Andi, jika korban jatuh dari gedung sekolah yang cukup tinggi maka yang paling parah adalah luka pada bagian kepala. Pasalnya, pada saat dievakuasi kepala korban setelah jatuh dari gedung tidak mengalami luka.
"Masa ada orang jatuh dari lantai atas kepalanya tidak apa-apa. Kepala cuma ada luka goresan di dahi dan lebam di bawah mata," ungkapnya.
Dengan kejanggalan yang dilihat oleh keluarga tersebut, pihaknya berharap penyidik kepolisian bisa melakukan penyelidikan dengan baik dan transparan. Sehingga kasus tersebut bisa terselesaikan sesuai dengan fakta yang ada.
"Kalau putus di tengah jalan kami keluarga yang akan jalan sendiri. Jadi pesan saja kepada penyidik kembalikan posisi anda ketika anda yang jadi korban," ujarnya.
Sebelumnya seorang siswa di Kota Makassar meninggal dunia di sekolahnya. Korban diduga tewas setelah jatuh dari gedung sekolah.
Peristiwa itu terjadi pada 09.00 Wita. Siswa tersebut meninggal dunia di sekitar lapangan Volleyball di sekolah korban.
Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun, saat ini belum ada kesimpulan terkait penyebab kematian siswa yang duduk di bangku Kelas VIII SMP itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Makassar: Keluarga
siswa yang meninggal usai diduga jatuh dari gedung
sekolahnya menilai ada kejanggalan dengan kematian sanak keluarganya tersebut. Salah satunya adalah tidak ada darah yang berceceran di lokasi jatuhnya korban.
Paman
korban, Andi Setiadi, mengatakan pihaknya meminta kepolisian untuk melakukan penyelidikan dengan baik dan transparan.
"Di lokasi jatuh (korban) itu polisi tidak menemukan ada darah. Di wajahnya (korban) juga tidak ada darah," kata Andi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, 25 Mei 2023.
Dia mengatakan selain tidak adanya darah di lokasi jatuhnya siswa SMP Athira Makassar tersebut, keluarga juga mengungkapkan jarak antara gedung dan lokasi jatuhnya korban cukup jauh, sehingga pihaknya menilai ada kejanggalan.
"Dari bangunan dan lokasi dia (korban) jatuh itu ada sekitar 25 meter. Itu cukup jauh," jelasnya.
Kemudian dari tubuh korban menurut Andi, jika korban jatuh dari gedung sekolah yang cukup tinggi maka yang paling parah adalah luka pada bagian kepala. Pasalnya, pada saat dievakuasi kepala korban setelah jatuh dari gedung tidak mengalami luka.
"Masa ada orang jatuh dari lantai atas kepalanya tidak apa-apa. Kepala cuma ada luka goresan di dahi dan lebam di bawah mata," ungkapnya.
Dengan kejanggalan yang dilihat oleh keluarga tersebut, pihaknya berharap penyidik kepolisian bisa melakukan penyelidikan dengan baik dan transparan. Sehingga kasus tersebut bisa terselesaikan sesuai dengan fakta yang ada.
"Kalau putus di tengah jalan kami keluarga yang akan jalan sendiri. Jadi pesan saja kepada penyidik kembalikan posisi anda ketika anda yang jadi korban," ujarnya.
Sebelumnya seorang siswa di Kota Makassar meninggal dunia di sekolahnya. Korban diduga tewas setelah jatuh dari gedung sekolah.
Peristiwa itu terjadi pada 09.00 Wita. Siswa tersebut meninggal dunia di sekitar lapangan Volleyball di sekolah korban.
Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah membawa korban ke rumah sakit terdekat. Namun, saat ini belum ada kesimpulan terkait penyebab kematian siswa yang duduk di bangku Kelas VIII SMP itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)