Presiden Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Karalloe, yang didampingi Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, 23 November 2021. (Foto: Istimewa)
Presiden Joko Widodo saat meresmikan Bendungan Karalloe, yang didampingi Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, 23 November 2021. (Foto: Istimewa)

Jokowi Sebut Bendungan Karalloe Kurangi Banjir hingga 49%

Muhammad Syawaluddin • 23 November 2021 16:55
Makassar: Presiden Joko Widodo menyebut keberadaan Bendungan Karalloe di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, bisa mengurangi banjir. Bahkan, kata dia, banjir khususnya di Kabupaten Jeneponto bisa berkurang drastis.
 
"Bendungan ini juga akan mengurangi banjir, terutama yang ada di Jeneponto, sebesar 49 persen," katanya, di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa, 23 November 2021.
 
Ia mengatakan, bendungan dengan anggaran Rp1,2 triliun itu akan mengurangi banjir di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Di antaranya Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Gowa.

Tak cuma itu, bendungan juga akan difungsikan sebagai pembangkit listrik tenaga air, serta pemanfaatan sebagai air baku untuk masyarakat.
 
"Ini juga bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi para petani," jelasnya. 
 
Baca juga: TNI Telusuri Kasus Wanita Ngaku Anak Jenderal vs Ibu Arteria Dahlan
 
Menurut Jokowi, bendungan yang dibangun sejak 2013 itu akan mengaliri sebanyak 7.000 hektare lahan pertanian di Kabupaten Jeneponto. Dengan begitu akan menambah masa panen dari petani. 
 
"Nanti insyaallah bisa 2 kali panen padi dan sekali palawija, sehingga bisa meningkatkan pendapatan," ujarnya. 
 
Data dari Kementerian PUPR, pengerjaan konstruksi bendungan yang berdiri di lahan 230.59 Ha itu terbagi dalam dua paket yakni Paket I menelan anggaran sebesar Rp568 miliar untuk membangun bendungan utama dan bangunan pelimpah.
 
Kemudian untuk relokasi dan rehabilitasi jalan menuju bendungan, serta terowongan pengelak. Dengan kontraktor pelaksana PT. Nindya Karya (Persero). Biaya pengerjaan Paket I itu bersumber dari APBN pada tahun anggaran jamak dari tahun 2013-2019.
 
Paket II merupakan lanjutan paket I yang dianggarkan sebesar Rp657 miliar dari APBN tahun 2018–2020 (multi years). Pekerjaan paket II meliputi timbunan tubuh bendungan, proteksi galian, intake, instrumentasi, hidromekanikal, serta pembangunan instrumen yang bersifat mekanikal, dan elektrik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan