Semarang: Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyoroti ancaman demam berdarah dengue (DBD) yang mengintai warganya pada musim hujan. Gus Yasin -sapaan akrabnya- mengatakan jangan sampai karena berkonsentrasi pada penanganan pandemi covid-19, ancaman DBD di Jateng menjadi terabaikan.
"Memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi, kita juga perlu mewaspadai DBD, bukan hanya Covid-19," kata Taj Yasin Maimoen, Semarang, Jateng, Selasa, 26 Oktober 2021.
Taj Yasin menerangkan, sejak Januari hingga Oktober 2021, ditemukan 2.170 kasus DBD di Jawa Tengah. Sebanyak 56 kasus di antaranya, merupakan pasien meninggal akibat demam berdarah.
Baca: Angka Kasus DBD di Kabupaten Tangerang Menurun
"Ini belum masuk November, Desember. Kita jangan lengah karena covid-19 saja. Saya dapat DM di Instagram, 'Pak, anak saya terkena DBD'. Dia bagian dari 2000-an sekian (penderita DBD). Kita harus bergerak di sini. Harus kita antisipasi," ujarnya.
Taj Yasin menilai, stok kantong trombosit harus bisa dipastikan mencukupi atau tidak bagi pasien DBD di Jateng. Taj Yasin berpesan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) sudah harus menghitung ulang stok trombosit di Jateng.
"Kita koreksi, kantong trombosit kita sudah siap atau belum. Kita pastikan," jelas Taj Yasin.
Semarang: Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyoroti ancaman
demam berdarah dengue (DBD) yang mengintai warganya pada musim hujan. Gus Yasin -sapaan akrabnya- mengatakan jangan sampai karena berkonsentrasi pada penanganan pandemi covid-19, ancaman DBD di Jateng menjadi terabaikan.
"Memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi, kita juga perlu mewaspadai DBD, bukan hanya Covid-19," kata Taj Yasin Maimoen, Semarang, Jateng, Selasa, 26 Oktober 2021.
Taj Yasin menerangkan, sejak Januari hingga Oktober 2021, ditemukan 2.170 kasus DBD di Jawa Tengah. Sebanyak 56 kasus di antaranya, merupakan pasien meninggal akibat demam berdarah.
Baca: Angka Kasus DBD di Kabupaten Tangerang Menurun
"Ini belum masuk November, Desember. Kita jangan lengah karena covid-19 saja. Saya dapat DM di Instagram, 'Pak, anak saya terkena DBD'. Dia bagian dari 2000-an sekian (penderita DBD). Kita harus bergerak di sini. Harus kita antisipasi," ujarnya.
Taj Yasin menilai, stok kantong trombosit harus bisa dipastikan mencukupi atau tidak bagi pasien DBD di Jateng. Taj Yasin berpesan kepada Palang Merah Indonesia (PMI) sudah harus menghitung ulang stok trombosit di Jateng.
"Kita koreksi, kantong trombosit kita sudah siap atau belum. Kita pastikan," jelas Taj Yasin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)