Area Tugu Yogyakarta tampak sudah bersih dari kabel setelah direvitalisasi. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim
Area Tugu Yogyakarta tampak sudah bersih dari kabel setelah direvitalisasi. Medcom.id/ Ahmad Mustaqim

Wisatawan Disebut Balas Dendam

Ahmad Mustaqim • 05 Oktober 2021 17:44
Yogyakarta: Kunjungan wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat setiap akhir pekan. Situasi itu terjadi dalam beberapa pekan terakhir sejak adanya pelonggaran aktivitas meski berstatus PPKM.
 
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo, menyebut peningkatan kunjungan wisatawan usai pelonggaran PPKM sebagai 'balas dendam'. Hal ini didasarkan pada pengetatan PPKM sejak akhir Juni hingga Agustus lalu.
 
"Karena mungkin juga sudah terlalu lama di rumah gitu. Ya (masyarakat) pengen meningkatkan daya imun, tapi status resminya (objek wisata) masih tutup," kata Singgih di Yogyakarta, Selasa, 5 Oktober 2021.

Baca: 717 Jiwa di Tiga Kecamatan Daerah Paser Terdampak Banjir
 
Sampai saat ini, baru 7 destinasi wisata di DIY yang uji coba pembukaan dengan izin pemerintah pusat. Sebanyak 7 destinasi itu tersebar di wilayah Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta.  
 
Singgih meminta wisatawan menahan diri dan tidak memaksakan plesiran di tengah pandemi covid-19 yang belum selesai. Selain itu pihaknya berharap pengelola wisata yang destinasinya belum buka untuk mematuhi kebijakan pemerintah.
 
Ia menegaskan tambahan pembukaan destinasi wisata tetap menunggu perizinan pemerintah pusat serta persyaratan QR code aplikasi peduli lindungi dan sertifikasi pencegahan penularan covid-19 atau CHSE yang diterbitkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
 
"Tapi namanya wisatawan karena keinginannya cukup besar, sehingga dengan cara apapun mereka ingin tetap berwisata. Harapan saya, semoga baik-baik saja dan tidak muncul kasus atau klaster covid-19," ungkapnya.
 
Ia menambahkan Pemerintah DIY terus berupaya menambah daftar destinasi wisata untuk memperoleh QR Code aplikasi peduli lindungi dan sejumlah persyaratan lain. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pengelola-pengelola destinasi wisata. Singgih mengatakan, masuknya wisatawan ke destinasi yang resmi atau dibolehkan operasional akan memudahkan pengawasan.
 
"Pengawasan akan lebih mudah. (Destinasi wisata) dibuka saja, tetapi dengan persyaratan-persyaratannya itu, dengan QR Code peduli lindungi untuk skrining kesehatan. Lalu bersertifikat CHSE," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan