"Laporan hasil pengamatan Gunung Merapi periode 28 April hingga 4 Mei 2023 menunjukkan sekali terjadi awan panas guguran ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dengan jarak luncur 2.500 meter. Guguran lava teramati 190 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.500 meter," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso pada Sabtu, 6 Mei 2023.
Selain itu, suara guguran terdengar 20 kali dari Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang. Sementara, teramati guguran lava pijar 9 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter pada 5 Mei 2023.
Posisi kubah lava juga memperkuat masih tingginya aktivitas vulkanik Gunung Merapi. Meskipun, pertumbuhannya disebut tak signifikan.
"Berdasarkan foto udara tanggal 13 Maret 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.686.200 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.312.100 meter kubik," ujarnya.
Baca: Guguran Lava Masih Meluncur dari Kawah Gunung Karangetang |
Dari sisi kegempaan juga terjadi ribuan kali. Peristiwa kegempaan periode 28 April-5 Mei di antaranya sekali gempa Awanpanas Guguran (APG), 9 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 45 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.082 kali gempa Guguran (RF), 2 kali gempa Hembusan (DG), 2 kali Gempa tektonik jauh dan 8 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," kata dia.
Agus menegaskan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga.
BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer. Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id