Guguran Lava Masih Meluncur dari Kawah Gunung Karangetang
Antara • 21 Maret 2023 10:42
Sulut: Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Yudia P Tatipang mengatakan, guguran lava masih meluncur dari puncak kawah gunung tersebut.
"Sejak erupsi pada 8 Februari 2023, guguran lava masih terpantau hingga saat ini," sebut Yudia di Manado, Selasa, 21 Maret 2023.
Yudia menuturkan leleran lava terus meluncur ke sejumlah kali atau sungai yang ada di sekitar lereng. Bahkan, bila guguran lava tergolong besar, material akan menggerus lintasan dinding kali sehingga menyebabkan kemunculan asap kecoklatan yang mengandung material debu dengan ketinggian yang bervariasi.
Material debu tersebut tertiup angin dan kemudian jatuh di sekitar permukiman yang ada di sekitar gunung.
"Masih tinggi aktivitas vulkaniknya meski sudah memasuki sekitar enam pekan setelah erupsi, guguran lava pijar masih terpantau," kata Yudia.
Warga Kelurahan Bebali yang masih diungsikan ke Museum Ulu Kelurahan Tarorane, belum bisa dikembalikan ke rumah karena khawatir bisa terdampak awan panas guguran yang berpotensi terjadi.
"Kami terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Karangetang selanjutnya diinformasikan kepada para pemangku kepentingan di daerah," ujarnya.
Gunung Karangetang di Pulau Siau erupsi efusif pada 8 Februari 2023 setelah menunjukkan peningkatan aktivitas, PVMBG masih menetapkan statusnya pada siaga level III.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Sulut: Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Yudia P Tatipang mengatakan, guguran lava masih meluncur dari puncak kawah gunung tersebut.
"Sejak erupsi pada 8 Februari 2023, guguran lava masih terpantau hingga saat ini," sebut Yudia di Manado, Selasa, 21 Maret 2023.
Yudia menuturkan leleran lava terus meluncur ke sejumlah kali atau sungai yang ada di sekitar lereng. Bahkan, bila guguran lava tergolong besar, material akan menggerus lintasan dinding kali sehingga menyebabkan kemunculan asap kecoklatan yang mengandung material debu dengan ketinggian yang bervariasi.
Material debu tersebut tertiup angin dan kemudian jatuh di sekitar permukiman yang ada di sekitar gunung.
"Masih tinggi aktivitas vulkaniknya meski sudah memasuki sekitar enam pekan setelah erupsi, guguran lava pijar masih terpantau," kata Yudia.
Warga Kelurahan Bebali yang masih diungsikan ke Museum Ulu Kelurahan Tarorane, belum bisa dikembalikan ke rumah karena khawatir bisa terdampak awan panas guguran yang berpotensi terjadi.
"Kami terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Karangetang selanjutnya diinformasikan kepada para pemangku kepentingan di daerah," ujarnya.
Gunung Karangetang di Pulau Siau erupsi efusif pada 8 Februari 2023 setelah menunjukkan peningkatan aktivitas, PVMBG masih menetapkan statusnya pada siaga level III.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)