Bupati Gunungkidul Sunaryanta. (ANTARA/HO-Pemkab Gunungkidul)
Bupati Gunungkidul Sunaryanta. (ANTARA/HO-Pemkab Gunungkidul)

Bupati Gunungkidul Sebut Atap SD Muhammadiyah Ambruk karena Tanpa Penopang

Antara • 08 November 2022 15:22
Gunungkidul: Bupati Gunungkidul Sunaryanta meninjau bangunan sekolah yang atapnya ambrol dan menimpa 12 murid di wilayah Kapanewon (Kelurahan) Playen.
 
"Tadi saya lihat di atas pakai genting padahal konstruksi atapnya pakai baja ringan, jadi tidak ada penopang yang kuat," katanya, di Gunungkidul, 8 November 2022.
 
Ia meminta kontraktor bangunan sekolah menggunakan bahan bangunan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan pengguna bangunan mengecek kondisi bangunan secara berkala.

"Tadi saya sampaikan, termasuk pengguna harus waspada, bangunan harus sering dicek. Kedua, pengguna juga dalam menentukan spesifikasi yang bagus dan untuk rekanan harus betul-betul memenuhi spesifikasi," ucap dia.
 
"Meskipun harganya agak mahal sedikit lebih baik itu, tapi memiliki kualitas yang baik. Dari pada harga rendah kualitas seperti ini, malah ke depannya membahayakan, sehingga terjadi hal seperti ini," lanjutnya.
 
Baca juga: Total 3 Unit Kelas SD Muhammadiyah Gunungkidul Ambruk, Korban Capai 10 Siswa

Bupati berencana mengecek kondisi sekolah di wilayah Gunungkidul untuk memastikan keamanan bangunan. Kejadian ini, kata dia, akan jadi pembelajaran bagi semua.
 
"Ke depan termasuk lelang-lelang itu akan kita lihat, kita cek semuanya agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ujarnya.
 
Mengenai siswa yang tertimpa atap bangunan sekolah, Sunaryanta mengatakan jumlahnya 12 orang dan kebanyakan mengalami luka ringan.
 
"Saya tadi dilapori ada 12 korban, 11 di antaranya luka ringan dan ada satu yang masih di RSUD Wonosari," terang dia.
 
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Playen AKP Hajar Wahyudi mengatakan bahwa 11 orang mengalami luka ringan dan seorang terluka berat karena tertimpa atap yang ambrol di SD Muhammadiyah Bogor.
 
Baca juga: Siswa Korban Atap Ambruk SD Muhammadiyah Gunungkidul Terjepit Besi Hingga 2 Jam

"Ada yang lecet, tertimpa serpihan genting di kepala. Adapun yang serius itu bagian tubuh terkena reruntuhan," imbuh Kapolsek.
 
Menurut dia, 10 siswa yang tertimpa atap ambrol menjalani perawatan di puskesmas dan dua orang lainnya dirawat di RSUD Wonosari. 
 
"Dua tadi dirawat di RSUD Wonosari, satu sudah pulang, satu masih dirawat, tadi sempat tidak sadar, tapi sekarang sudah sadar," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan