Jombang: Musim kemarau menyebabkan ratusan warga di Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih. Persediaan air yang biasa didapat dari sebuah sumur, tak bisa mencukupi kebutuhan karena debit air kian menurun.
Basuni, 52, warga Dusun Wonorejo, mengaku, kondisi tersebut terjadi sejak tiga bulan terakhir. Selain akibat kemarau, krisis air juga diperparah dengan macetnya sumur Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang dialirkan ke rumah-rumah.
“Di rumah sudah tidak ada air. Ambil airnya di sini (sumur bor) kadang lancar kadang tidak. Kalau warga itu banyak yang memilih mengambil air di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi sekitar dua kilometer,” ujar Basuni, di lokasi pengambilan air, Sabtu, 19 September 2020.
Baca juga: Bali Catat Tambahan 140 Pasien Positif Covid-19 Sembuh
Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, berada di kawasan perbukitan di area lereng Gunung Anjasmoro. Dusun Wonorejo, dihuni sebanyak 48 kepala keluarga (KK) dengan total jumlah penduduk 180 jiwa.
Pasokan air yang masuk ke rumah-rumah penduduk seluruhnya berasal dari atas dusun tepatnya di Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi. Saat musim kemarau tiba, dusun tersebut selalu mengalami krisis air meski pemerintah sempat membuatkan sumur bor.
Basuni mengatakan, tahun ini banyak warga yang harus mencari air bersih ke sumur-sumur lain untuk kebutuhan memasak. Sedangkan untuk kebutuhan mandi dan mencuci, sebagian warga ada yang memilih pergi ke sungai.
“Ada yang milih ambil air ke Desa Ngrimbi, ada juga yang ambil ke sungai. Biasanya buat nyuci, buat mandi. Kalau di sungai itu ya karena terpaksa," ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Ngrimbi, Sucipto mengatakan, sulitnya warga di Dusun Wonorejo mencari air bersih akibat sumber air melalui Pamsimas yang biasa dimanfaatkan warga tidak berfungsi dengan baik. Pemerintah Desa berharap Pemkab setempat bisa membantu mencarikan solusi seperti membantu pengeboran sumur ulang.
“Sumur bor yang saat ini hanya sedalam 100 meter. Karena itu, debit air tidak bisa mencukupi kebutuhan warga. Harapan kami ada bantuan dari Dinas Perkim (Perumahan dan Permukiman) dan supaya dikasih sumur bor lagi. Saat ini masih kita lakukan droping air sebanyak 4.000 liter sejak Juli setiap dua hari," jelasnya.
Jombang: Musim kemarau menyebabkan ratusan warga di Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengalami
krisis air bersih. Persediaan air yang biasa didapat dari sebuah sumur, tak bisa mencukupi kebutuhan karena debit air kian menurun.
Basuni, 52, warga Dusun Wonorejo, mengaku, kondisi tersebut terjadi sejak tiga bulan terakhir. Selain akibat kemarau, krisis air juga diperparah dengan macetnya sumur Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang dialirkan ke rumah-rumah.
“Di rumah sudah tidak ada air. Ambil airnya di sini (sumur bor) kadang lancar kadang tidak. Kalau warga itu banyak yang memilih mengambil air di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi sekitar dua kilometer,” ujar Basuni, di lokasi pengambilan air, Sabtu, 19 September 2020.
Baca juga:
Bali Catat Tambahan 140 Pasien Positif Covid-19 Sembuh
Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, berada di kawasan perbukitan di area lereng Gunung Anjasmoro. Dusun Wonorejo, dihuni sebanyak 48 kepala keluarga (KK) dengan total jumlah penduduk 180 jiwa.
Pasokan air yang masuk ke rumah-rumah penduduk seluruhnya berasal dari atas dusun tepatnya di Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi. Saat musim kemarau tiba, dusun tersebut selalu mengalami krisis air meski pemerintah sempat membuatkan sumur bor.