Malang: Pemkot Malang tengah menyiapkan empat langkah usai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Malang Raya. Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan kebijakan yang diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yakni menyiapkan hidup sehat dan protokol covid-19.
Kedua menyiapkan RSUD Kota Malang sebagai rumah sakit darurat dan rumah isolasi untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ringan di Jalan Kawi. Ketiga, pemantauan penyakit kronis dengan data prolanis sebagai acuan utama pemantauan untuk masyarakat yang memiliki penyakit bawaan.
"Keempat, paket kebijakan stimulus ekonomi dengan merumuskan kebijakan untuk mendorong pemulihan kehidupan ekonomi masyarakat," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Rabu, 27 Mei 2020.
Baca: Kedisiplinan Kunci Keberhasilan New Normal
Untuk menopang empat langkah tersebut, Pemkot Malang telah mengembangkan lima strategi percepatan. Mulai dari Malber (Malang Berbagi), penguatan pentahelix selama masa covid-19. Kedua Maldis (Malang Digital Service), mendorong layanan berbasis online dan mengurangi potensi berkumpul.
Ketiga Malherb (Malang Herbal), pengembangan produk herbal sebagai alternatif suplemen kesehatan masyarakat. Keempat, Malpro (Malang Beli Produk Lokal), mendorong penguatan ekonomi dan UMKM Lokal.
"Terakhir Malba atau Malang Bahagia, kampanye digital gaya hidup sehat dan memfasilitasi program hiburan lokal serta penyediaan layanan psikologi," ungkapnya.
Sutiaji menegaskan bahwa masalah pandemi covid-19 bukan masalah sektoral. Artinya semua perangkat daerah harus terlibat semuanya. "Maka saya minta saling mengisi dan menguatkan, termasuk memahami atas anggaran anggaran yang terfocusing dan terealokasi," pungkasnya.
Malang: Pemkot Malang tengah menyiapkan empat langkah usai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Malang Raya. Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan kebijakan yang diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Malang yakni menyiapkan hidup sehat dan protokol covid-19.
Kedua menyiapkan RSUD Kota Malang sebagai rumah sakit darurat dan rumah isolasi untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ringan di Jalan Kawi. Ketiga, pemantauan penyakit kronis dengan data prolanis sebagai acuan utama pemantauan untuk masyarakat yang memiliki penyakit bawaan.
"Keempat, paket kebijakan stimulus ekonomi dengan merumuskan kebijakan untuk mendorong pemulihan kehidupan ekonomi masyarakat," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, Rabu, 27 Mei 2020.
Baca:
Kedisiplinan Kunci Keberhasilan New Normal
Untuk menopang empat langkah tersebut, Pemkot Malang telah mengembangkan lima strategi percepatan. Mulai dari Malber (Malang Berbagi), penguatan pentahelix selama masa covid-19. Kedua Maldis (Malang Digital Service), mendorong layanan berbasis online dan mengurangi potensi berkumpul.
Ketiga Malherb (Malang Herbal), pengembangan produk herbal sebagai alternatif suplemen kesehatan masyarakat. Keempat, Malpro (Malang Beli Produk Lokal), mendorong penguatan ekonomi dan UMKM Lokal.
"Terakhir Malba atau Malang Bahagia, kampanye digital gaya hidup sehat dan memfasilitasi program hiburan lokal serta penyediaan layanan psikologi," ungkapnya.
Sutiaji menegaskan bahwa masalah pandemi covid-19 bukan masalah sektoral. Artinya semua perangkat daerah harus terlibat semuanya. "Maka saya minta saling mengisi dan menguatkan, termasuk memahami atas anggaran anggaran yang terfocusing dan terealokasi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)