Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Pelonggaran Resepsi Pernikahan di Kota Bandung Dipertimbangkan

Antara • 17 Juni 2020 19:08
Bandung: Izin resepsi pernikahan saat pandemi covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, akan dipertimbangkan. Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengatakan penilaian kelonggaran diberikan setelah bertemu Forum Aspirasi Pengusaha Jasa Pernikahan Kota Bandung. 
 
"Kita lihat persiapan dan komitmen teman-teman (pengusaha jasa pernikahan)," ujar Yana, di Balai Kota Bandung, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 17 Juni 2020.
 
Dia menerangkan kegiatan resepsi pernikahan melibatkan cukup banyak orang dan interaksi dekat. Dia menekankan, bila kegiatan tersebut dilonggarkan harus dengan protokol kesehatan ketat. 

Kota Bandung tengah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proposional kedua. Kelonggaran diberikan dengan membatasi kapasitas sebanyak 30 persen dari daya tampung.
 
Namun, kata Yana, tidak serta-merta kelonggaran berlaku untuk acara resepsi pernikahan. Karena, imbuh dia, interaksi orang-orang pada acara pernikahan cukup tinggi.
 
"Misalnya di (aula pernikahan) Batununggal, kapasitasnya 1.500 orang, otomatis boleh 450 orang, tidak gitu juga. Karena kita belum melihat dan belum memonitoring teman-teman penyedia tempat," terangnya.
 
Baca: Syarat Pernikahan di Luar KUA saat Kenormalan Baru
 
Dia menerangkan pihak pengelola tempat, jasa penyelenggara pernikahan, jasa boga, dan pihak lainnya harus bekerja sama dalam penerapan protokol kesehatan. Selain itu, pihak pengelola harus menyiapkan simulasi bila ingin mendapat pelonggaran saat PSBB.
 
"Mungkin dalam waktu dekat, kami pemerintah bersama teman-teman ini, akan melihat venue-venue tadi, sambil kita melakukan simulasi," terang dia.
 
Kemudian, para penyedia jasa pernikahan harus menyiapkan surat pernyataan bila telah diizinkan beroperasi. Dia mengaskan perlu komitmen yang ketat untuk menerapkan protokol kesehatan.
 
"Ada komitmen dan punishment. Jadi jangan ada romantisme, tiba-tiba undangannya 2.000 orang, enggaklah," tandasnya.
 
Sementara itu, Ketua Forum Aspirasi Pengusaha Jasa Pernikahan Kota Bandung, Aries Ardiansyah, mengatakan pihaknya mencatat ada sekitar 200 acara yang dibatalkan maupun diundur. Hal itu berdampak terhadap ribuan pekerja di bidang jasa pernikahan.
 
"Semoga masih ada pelonggaran, kami mengajukan protokol kesehatan yang akan dipakai, seperti pekerjanya pakai APD, petugasnya juga mengatur alur masuk tamu, mengatur interaksi," kata Aries.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan