Bantul: Sebanyak enam tenaga medis di salah satu Puskesmas di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan reaktif atau diduga positif virus korona (covid-19) berdasarkan hasil rapid diagnose test (RDT). Otoritas setempat akan melanjutkan tes swab kepada tenaga kesehatan itu.
"Sebanyak enam tenaga kesehatan dan satu tenaga non kesehatan hasil rapid tea menunjukkan positif," kata juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa dalam keterangan pers, Jumat, 1 Mei 2020.
Baca: Sumbar Pertimbangkan Perpanjang Penerapan PSBB
Joko mengatakan, tujuh orang itu tengah diisolasi. Mereka ditempatkan di rumah sakit lapangan (RSL) Khusus Covid-19 Kecamatan Bambanglipuro, Bantul.
"Sementara mereka kami isolasi. Selanjutnya kami akan lakukan uji lab atau tes swab," ujarnya.
Rapid test, kata Joko, bersifat deteksi dini untuk mengetahui kondisi antibodi. Untuk mengetahui kepastian paparan virus korona harus melewati tes swab.
"Tujuh orang yang berasal dari beberapa puskesmas itu tak mengganggu pelayanan kesehatan. Puskesmas tetap berjalan seperti biasa," kata dia.
Joko menambahkan, pihak Puskesmas terus melakukan tracing dari kasus itu. Ia memperkirakan tujuh orang itu sempat melakukan kontak dari orang yang pulang dari wilayah epidemi covid-19.
"Jadi, Puskesmas terus melakukan screening untuk para pelaku perjalanan. Pelaku perjalanan juga akan dilakukan rapid test," ungkapnya.
Bantul: Sebanyak enam tenaga medis di salah satu Puskesmas di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan reaktif atau diduga positif virus korona (covid-19) berdasarkan hasil rapid diagnose test (RDT). Otoritas setempat akan melanjutkan tes swab kepada tenaga kesehatan itu.
"Sebanyak enam tenaga kesehatan dan satu tenaga non kesehatan hasil rapid tea menunjukkan positif," kata juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa dalam keterangan pers, Jumat, 1 Mei 2020.
Baca:
Sumbar Pertimbangkan Perpanjang Penerapan PSBB
Joko mengatakan, tujuh orang itu tengah diisolasi. Mereka ditempatkan di rumah sakit lapangan (RSL) Khusus Covid-19 Kecamatan Bambanglipuro, Bantul.
"Sementara mereka kami isolasi. Selanjutnya kami akan lakukan uji lab atau tes swab," ujarnya.
Rapid test, kata Joko, bersifat deteksi dini untuk mengetahui kondisi antibodi. Untuk mengetahui kepastian paparan virus korona harus melewati tes swab.
"Tujuh orang yang berasal dari beberapa puskesmas itu tak mengganggu pelayanan kesehatan. Puskesmas tetap berjalan seperti biasa," kata dia.
Joko menambahkan, pihak Puskesmas terus melakukan tracing dari kasus itu. Ia memperkirakan tujuh orang itu sempat melakukan kontak dari orang yang pulang dari wilayah epidemi covid-19.
"Jadi, Puskesmas terus melakukan screening untuk para pelaku perjalanan. Pelaku perjalanan juga akan dilakukan rapid test," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)