Sumenep: Kasus penembakan yang menewaskan Herman, 24, warga Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, menyeret empat anggota Polres Sumenep pada sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP). Dari hasil persidangan itu, keempatnya dinyatakan bersalah dan dijatuhi sanksi tegas.
Keempat anggota Polres Sumenep yang terlibat dalam kasus penembakan itu yakni Aiptu WW, Aipda AE, Aipda ES, dan Bripka AS.
"Terkait penembakan Herman oleh anggota Sat Reskrim Polres Sumenep beberapa waktu lalu, anggota kami sudah disidangkan di Bid Propam Polda Jatim. Dalam persidangan itu, keempat anggota kami dinyatakan terbukti melanggar Perkap Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri," kata Kapolres Sumenep, AKBP Rahman Wijaya, Senin, 30 Mei 2022.
Sidang Kode Etik Profesi ini diselenggarakan sebagai wujud tegas dalam merespons pengaduan masyarakat terhadap anggota Polri yang telah melanggar norma-norma atau aturan-aturan yang ada.
Baca juga: Polres Sumenep Bentuk Tim Khusus Usut Penembakan Terduga Begal
"Perbuatan yang telah dilakukan dinyatakan sebagai perbuatan tercela. Karena itu, keempat anggota kami tersebut harus meminta maaf secara lisan di hadapan sidang KKEP dan/atau secara tertulis kepada Pimpinan Polri dan pihak yang dirugikan. Selain itu, direkomendasikan dipindahtugaskan ke wilayah berbeda yang bersifat demosi atau penurunan jabatan dan kepangkatan," ungkap Kapolres.
Sebelumnya, pada Minggu, 13 Maret 2022, Herman ditembak anggota Resmob di Jalan Adirasa depan Swalayan Sakinah, karena diduga sebagai begal sepeda motor. Peristiwa penembakan itu terekam dalam video dan beredar luas. Sedikitnya ada tiga video yang beredar hampir di semua grup whatsApp.
Dalam video tersebut, terdengar beberapa kali bunyi tembakan, kemudian terlihat seorang pria berjaket hitam dan mengenakan helm putih, terkapar di tengah jalan. Di video itu juga terlihat banyak orang yang menyaksikan peristiwa penembakan itu.
Dalam perkembangan berikutnya, Herman, sasaran tembak yang akhirnya meninggal itu diketahui bukan seorang begal. Herman merupakan orang yang depresi berat setelah bercerai dari istrinya, sehingga melakukan sesuatu seperti membawa senjata tajam, di luar kesadarannya.
Sumenep: Kasus penembakan yang menewaskan Herman, 24, warga Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, menyeret empat anggota Polres Sumenep pada sidang
Kode Etik Profesi Polri (KEPP). Dari hasil persidangan itu, keempatnya dinyatakan bersalah dan dijatuhi sanksi tegas.
Keempat anggota Polres Sumenep yang terlibat dalam kasus penembakan itu yakni Aiptu WW, Aipda AE, Aipda ES, dan Bripka AS.
"Terkait penembakan Herman oleh anggota Sat Reskrim Polres Sumenep beberapa waktu lalu, anggota kami sudah disidangkan di Bid Propam Polda Jatim. Dalam persidangan itu, keempat anggota kami dinyatakan terbukti melanggar Perkap Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Polri," kata Kapolres Sumenep, AKBP Rahman Wijaya, Senin, 30 Mei 2022.
Sidang Kode Etik Profesi ini diselenggarakan sebagai wujud tegas dalam merespons pengaduan masyarakat terhadap anggota Polri yang telah melanggar norma-norma atau aturan-aturan yang ada.
Baca juga:
Polres Sumenep Bentuk Tim Khusus Usut Penembakan Terduga Begal
"Perbuatan yang telah dilakukan dinyatakan sebagai perbuatan tercela. Karena itu, keempat anggota kami tersebut harus meminta maaf secara lisan di hadapan sidang KKEP dan/atau secara tertulis kepada Pimpinan Polri dan pihak yang dirugikan. Selain itu, direkomendasikan dipindahtugaskan ke wilayah berbeda yang bersifat demosi atau penurunan jabatan dan kepangkatan," ungkap Kapolres.
Sebelumnya, pada Minggu, 13 Maret 2022, Herman ditembak anggota Resmob di Jalan Adirasa depan Swalayan Sakinah, karena diduga sebagai begal sepeda motor. Peristiwa penembakan itu terekam dalam video dan beredar luas. Sedikitnya ada tiga video yang beredar hampir di semua grup whatsApp.
Dalam video tersebut, terdengar beberapa kali bunyi tembakan, kemudian terlihat seorang pria berjaket hitam dan mengenakan helm putih, terkapar di tengah jalan. Di video itu juga terlihat banyak orang yang menyaksikan peristiwa penembakan itu.
Dalam perkembangan berikutnya, Herman, sasaran tembak yang akhirnya meninggal itu diketahui bukan seorang begal. Herman merupakan orang yang depresi berat setelah bercerai dari istrinya, sehingga melakukan sesuatu seperti membawa senjata tajam, di luar kesadarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
