Populer Daerah: Banjir dan Longsor di Jayapura Hingga Alun-Alun Yogyakarta Dijual Online

Berbagai peristiwa menjadi tajuk pemberitaan di sejumlah daerah sepanjang Jumat, 7 Januari 2022. Yang paling menyita perhatian tentu berita bencana banjir dan longsor di Bumi Cenderawasih atau tepatnya di Jayapura. Berikut berbagai berita populer yang telah dirangkum medcom.id: Banjir dan Longsor di Jayapura Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Jayapura sejak Kamis malam, 6 Januari 2022,  menyebabkan banjir dan tanah longsor. Tanah longsor yang terjadi di Kota Jayapura, Papua, menyebabkan tujuh warga meninggal. Mereka tersebar di sejumlah wilayah.   "Tanah longsor menyebabkan tiga orang meninggal di daerah Nirwana, mengakibatkan dua orang meninggal di daerah Bhayangkara, dan menyebabkan kematian masing-masing satu orang di daerah APO Bengkel dan Klofkam," beber Wakil Kepala Polresta Jayapura Kota AKBP Suprapto di Jayapura, Jumat, 7 Januari 2022. Banjir pun telah memaksa sekitar 200 warga di kawasan Pasar Youtefa mengungsi. Sebagian warga mengungsi di Gereja Maranatha. Selengkapnya di sini: 7 Warga Jayapura Tewas Akibat Longsor   Bangunan Ikon Yogyakarta Dijual Online Pemilik akun dengan username yofhiavnt di situs eartnext.io yang menjadi tersangka penjualan Alun-alun Utara, Kepatihan, dan Gedung Agung Yogyakarta nampaknya akan berusuran dengan pihak berwajib. Pasalnya Sekretaris Daerah DIY akan menuntut yofhiavbt jika setelah ditinjau lebih lanjut merugikan Pemerintah Provinsi DIY.   Pemda DIY akan melakukan kajian terhadap kasus jualan tersebut. Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menanggapi kasus ini dengan menyatakan bahwa Pemda DIY tidak pernah bekerja sama, merekomendasikan, apalagi mengizinkan jual beli secara virtual terkait aset-aset apapun milik DIY. Selengkapnya di sini:  Sekda DIY Akan Tuntut Penjual Alun-Alun Utara Yogyakarta   Nelayan Minta Disuntik Mati Nazaruddin Razali, 59, seorang nelayan di Kota Lhokseumawe, Aceh mengajukan permohonan untuk disuntik mati atau euthanasia ke Pengadilan Negeri (PN) Lhokseumawe). Permintaan itu disampaikannya sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Pemerintah Kota Lhokseumawe yang melarang melakukan budi daya ikan di Waduk Pusong.   Kuasa Hukum Nazaruddin Razali, Safaruddin mengatakan, pihaknya mendapatkan surat kuasa dari kliennya, pada 5 Januari 2022.   "Mengajukan permohonan euthanasia kepada ketua Pengadilan Negeri Lhokseumawe," kata Safaruddin, Jumat, 7 Januari 2021. Selengkapnya di sini: Protes ke Pemkot, Seorang Nelayan di Lhokseumawe Ajukan Permohonan Suntik Mati ke Pengadilan