Jakarta: Gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) mengguncang Papua Nugini pada pukul 02.44 WIT Selasa, 27 Februari 2018. Penanganan gempa yang juga berdampak ke Kabupaten Boven Digoel, Papua, terkendala medan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan medan yang berbukit-bukit menjadi salah satu kendala penanganan darurat pascagempa.
"Sarana komunikasi yang kurang juga menjadi salah satu kendala karena menyulitkan koordinasi," kata Sutopo melalui siaran pers, Selasa, 27 Februari 2018.
Kendala ini dilaporkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Weliiam R Manderi ke BNPB. BPBD Papua tengah bekerja sama dengan Polres Boven Digoel dan pemerintah daerah setempat untuk melakukan kaji cepat.
(Baca: Gempa 7,5 SR Landa Papua Nugini)
BPBD Papua telah mendorong pengiriman logistik ke Kabupaten Boven Digoel. Sementara Polres Boven Digoel dan TNI setempat melakukan evakuasi masyarakat yang terdampak bencana.
"Hingga kini Kabupaten Boven Digoel belum memiliki BPBD sebagai organisasi yang bergerak di bidang penanggulangan bencana," tuturnya.
Sutopo mengatakan BPBD Papua melaporkan kebutuhan mendesak yang diperlukan para korban adalah makanan, pasokan air, dan pelayanan medis baik berupa tenaga medis, peralatan dan obat-obatan.
Data sementara menyebutkan empat rumah, satu masjid dan satu puskemas rusak di Distrik Mindiptanah; dua rumah rusak dan satu bangunan PDAM rusak berat di Waropko; sedangkan satu rumah, satu sekolah dan satu kantor distrik rusak di Arimop.
Gempa juga memicu longsor dan kerusakan jalan di Waropko. Kaji cepat masih terus dilakukan oleh otoritas setempat.
(Baca: Korban Tewas Gempa Papua Nugini Bertambah jadi 30 Jiwa)
Jakarta: Gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) mengguncang Papua Nugini pada pukul 02.44 WIT Selasa, 27 Februari 2018. Penanganan gempa yang juga berdampak ke Kabupaten Boven Digoel, Papua, terkendala medan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan medan yang berbukit-bukit menjadi salah satu kendala penanganan darurat pascagempa.
"Sarana komunikasi yang kurang juga menjadi salah satu kendala karena menyulitkan koordinasi," kata Sutopo melalui siaran pers, Selasa, 27 Februari 2018.
Kendala ini dilaporkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Weliiam R Manderi ke BNPB. BPBD Papua tengah bekerja sama dengan Polres Boven Digoel dan pemerintah daerah setempat untuk melakukan kaji cepat.
(Baca: Gempa 7,5 SR Landa Papua Nugini)
BPBD Papua telah mendorong pengiriman logistik ke Kabupaten Boven Digoel. Sementara Polres Boven Digoel dan TNI setempat melakukan evakuasi masyarakat yang terdampak bencana.
"Hingga kini Kabupaten Boven Digoel belum memiliki BPBD sebagai organisasi yang bergerak di bidang penanggulangan bencana," tuturnya.
Sutopo mengatakan BPBD Papua melaporkan kebutuhan mendesak yang diperlukan para korban adalah makanan, pasokan air, dan pelayanan medis baik berupa tenaga medis, peralatan dan obat-obatan.
Data sementara menyebutkan empat rumah, satu masjid dan satu puskemas rusak di Distrik Mindiptanah; dua rumah rusak dan satu bangunan PDAM rusak berat di Waropko; sedangkan satu rumah, satu sekolah dan satu kantor distrik rusak di Arimop.
Gempa juga memicu longsor dan kerusakan jalan di Waropko. Kaji cepat masih terus dilakukan oleh otoritas setempat.
(Baca: Korban Tewas Gempa Papua Nugini Bertambah jadi 30 Jiwa) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
