Sebuah tim penilai pemerintah dijadwalkan terbang ke wilayah paling parah kerusakannya di Dataran Tinggi Selatan Mendi, Kutubu dan Bosave.
Dari laporan pemerintah daerah, sebanyak 13 orang tewas di Mendi, sementara 18 lainnya di Kutubu dan Bosave. Sedangkan, 300 orang terluka akibat longsor dan robohnya bangunan.
"Informasi lebih lanjut akan dipastikan oleh tim penilai kami di daerah tersebut," ucap Kepala Sekretaris Pemerintah Papua Nugini Isaac Lupari dalam sebuah pernyataan tertulis, dilansir dari AFP, Selasa 27 Februari 2018.
Sementara itu, Gubernur Hela Philip Undialu yang berada di ibu kota Port Moresby mengatakan terjadi kerusakan secara meluas akibat gempa kencang tersebut.
"Skala kerusakan dari informasi yang kami dapatkan cukup luas. Kantor polisi, gedung pengadilan, rumah-rumah ada yang roboh dan retak. Akan terjadi pemulihan yang sangat besar," kata dia.
Felix Taranu, seismolog di Geophysical Observatory di Port Moresby, mengatakan bahwa guncangan terasa kuat di Gunung Hagen, yang berjarak sekitar 168 km dari ibu kota.
Dalam laporan awal, USGS mengatakan korban jiwa atau kerusakan bangunan mungkin saja ada dalam gempa terbaru, karena beberapa getaran sebelumnya di Papua Nugini telah mengakibatkan tanah longsor.
Gempa bumi biasa terjadi di Papua Nugini, yang terletak di area Cincin Api atau Ring of Fire. Area ini rentan dilanda aktivitas seismik karena adanya gesekan antar lempeng tektonik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News