Cirebon: Peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh salah seorang Office Boy (OB) terhadap pimpinan dan karyawan di salah satu koperasi di Cirebon, Jawa Barat, diduga berlatar dendam.
"Dugaannya ada dendam kepada pimpinan," ujar SP, salah satu karyawan, Selasa, 30 Juni 2024.
SP mengatakan asumsi itu timbul lantaran aksi pelaku diduga terencana sebab sudah ada senjata tajam dan kantor koperasi sengaja dikunci.
"Kami mengira (ruangan dikunci) awalnya normal, namun ternyata mau melakukan penganiayaan," kata SP.
Hal serupa diungkapkan Saefuddin yang merupakan kerabat salah satu korban meninggal dunia, Jessica. Paman korban tersebut mengatakan keponakannya bukan target utama namun berada di satu ruangan bersama kepala koperasi.
"Sasaran utamanya itu pimpinan cabangnya. Tapi karena keponakan saya ada disitu, sehingga jadi korban juga," kata Saefudin.
Di sisi lain, Dokter Ismayanti, yang menangani korban mengatakan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun, menangani empat korban. Dua korban mengalami luka ringan dan dua lainnya mengalami luka berat, akibat sayatan senjata tajam.
Menurut dia, dua korban mengalami luka berat di bagian kepala dan tangan. Salah satunya korban Jessica Shintia, yang dinyatakan meninggal dunia pada pukul 21.15 Senin malam, 29 Januari 2024.
"Ada 3 dokter spesialis yang menangani korban, yang akhirnya meninggal dunia. Sudah kita lakukan tindakan operasi juga kepada korban," ujar Ismayanti.
Ia melanjutkan, satu korban luka berat lainnya mengalami luka serius di kedua tangan dan kepala. Saat ini yang bersangkutan masih berada di ruangan perawatan intensif (ICU).
"Korban masih mendapatkan penanganan medis di ruangan ICU," terang dia.
Cirebon: Peristiwa penganiayaan yang dilakukan oleh salah seorang Office Boy (OB) terhadap pimpinan dan karyawan di
salah satu koperasi di Cirebon, Jawa Barat, diduga berlatar dendam.
"Dugaannya ada dendam kepada pimpinan," ujar SP, salah satu karyawan, Selasa, 30 Juni 2024.
SP mengatakan asumsi itu timbul lantaran aksi pelaku diduga terencana sebab sudah ada senjata tajam dan kantor koperasi sengaja dikunci.
"Kami mengira (ruangan dikunci) awalnya normal, namun ternyata mau melakukan penganiayaan," kata SP.
Hal serupa diungkapkan Saefuddin yang merupakan kerabat salah satu korban meninggal dunia, Jessica. Paman korban tersebut mengatakan keponakannya bukan target utama namun berada di satu ruangan bersama kepala koperasi.
"Sasaran utamanya itu pimpinan cabangnya. Tapi karena keponakan saya ada disitu, sehingga jadi korban juga," kata Saefudin.
Di sisi lain, Dokter Ismayanti, yang menangani korban mengatakan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun, menangani empat korban. Dua korban mengalami luka ringan dan dua lainnya mengalami luka berat, akibat sayatan senjata tajam.
Menurut dia, dua korban mengalami luka berat di bagian kepala dan tangan. Salah satunya korban Jessica Shintia, yang dinyatakan meninggal dunia pada pukul 21.15 Senin malam, 29 Januari 2024.
"Ada 3 dokter spesialis yang menangani korban, yang akhirnya meninggal dunia. Sudah kita lakukan
tindakan operasi juga kepada korban," ujar Ismayanti.
Ia melanjutkan, satu korban luka berat lainnya mengalami luka serius di kedua tangan dan kepala. Saat ini yang bersangkutan masih berada di ruangan perawatan intensif (ICU).
"Korban masih mendapatkan penanganan medis di ruangan ICU," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)