Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring

Danrem Pastikan 3 Korban Penembakan di Pegunungan Bintang Tukang Ojek

ant • 13 Desember 2022 18:55
Jayapura: Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring membantah klaim Kelompok Separatis Teroris (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang telah membunuh aparat intelijen di Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, pada Senin, 5 Desember 2022 lalu. Sembiring menegaskan,tiga orang yang dibunuh merupakan warga sipil. 
 
"Tidak benar apa yang diungkap KSB pimpinan Nason Mirin bila ketiga korban adalah aparat keamanan yang bertugas sebagai intelijen. KSB berupaya memutarbalikkan fakta dengan menyatakan mereka adalah aparat keamanan yang bertugas sebagai petugas intelijen, " tegas Brigjen Sembiring di Jayapura, Senin.
 
Ia menegaskan ketiga korban penembakan KSB murni berprofesi sebagai tukang ojek dan saat insiden terjadi mereka sedang menunggu penumpang.

Mereka yang menjadi korban adalah La Usu (23), La Ati (40) dan La Aman (39).
 
Baca: Kontak Senjata di Sorong Kembali Terjadi, 4 Anggota TNI/Polri Tertembak
 
Dari laporan diterima, saat insiden penembakan yang terjadi Senin, 5 Desember 2022, korban bersama enam orang rekan seprofesinya sedang menunggu penumpang di kampung Mangabib, Distrik Oksebang.
 
"Saat berada di pangkalan ojek, tiba-tiba KSB yang dipimpin Nason Mimin datang dan melakukan penyerangan dengan menembaki mereka sehingga tiga orang meninggal dan tiga orang lainnya berhasil diselamatkan warga setelah melarikan diri, " ujar Sembiring.
 
Dengan adanya fakta tersebut, lanjut Danrem, berarti mementahkan klaim yang dilakukan KSB karena keberadaan korban semata-mata untuk mencari nafkah buat keluarganya.
 
Mengenai senjata pistol yang disebut dibawa korban, Danrem dengan tegas menyatakan informasi itu tidak benar karena hal itu hanya cara KSB memutarbalikkan fakta sekaligus untuk menutupi kebiadaban dan membenarkan tindakan yang mereka lakukan.
 
Senjata jenis pistol yang dilaporkan KSB merupakan salah satu senjata organik milik TNI AD yang hilang saat Heli MI 17 milik Puspenerbad jatuh pada tahun 2019 di Kabupaten Pegunungan Bintang.
 
"Heli MI-17 yang jatuh tahun 2019 lalu membawa 11 senjata organik milik kru dan penumpang hilang yang terdiri dari tujuh senapan SS-1, tiga pistol dan satu GLM," kata Brigjen Sembiring.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan