Papua: Aksi kekerasan di wilayah Papua terus terjadi. Setelah terjadi penembakan yang menewaskan dua aparat Brimob di Yahukimo dan Pegunungan Bintang di Provinsi Papua Pegunungan akhir bulan lalu, kontak senjata antara pihak proseparatis dan aparat keamanan terjadi di Sorong, Papua Barat, pada 10 Desember 2022.
“Dalam kontak senjata ini, kami berhasil tembak empat anggota TNI/Polri di Sorong,” kata Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM Sebby Sambom, Senin, 11 Desember 2022.
Sebby menyebutkan aksi kontak senjata terjadi antara 9 hingga 10 Desember di Sorong. Aksi dilakukan di bawah pimpinan Komandan Operasi Kodap IV Arnoldus Yancen Kocu.
“Lokasi perang berada di wilayah operasi Batalyon Kamundan Raya,” ungkap Sebby.
Sebby menyebutkan, dalam aksi tersebut Arnoldus Kocu dibantu para pimpinan wilayah KOWIP II Ru Mana di bawah pimpinan Anthon Assem dan Liberatus Assem. “Selain itu, mereka dibantu oleh 3 pimpinan batalyon yaitu Batalyon Buaya, Kamundan Raya, dan Aifat Raya,” jelasnya.
Sebelumnya, TPNPB membunuh tiga tukang ojek di Pegunungan Bintang yang diklaim sebagai anggota intelejen. TPNPB bahkan menyebarkan video detik-detik anggota mereka menghabisi nyawa korban di Yahukimo.
“Jadi jika dikatakan aksi itu dilakukan orang tak dikenal (OTK) dan hanya menewaskan dua orang adalah informasi yang tidak benar,” tegas Sebby.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Papua:
Aksi kekerasan di wilayah
Papua terus terjadi. Setelah terjadi
penembakan yang menewaskan dua aparat Brimob di Yahukimo dan Pegunungan Bintang di Provinsi Papua Pegunungan akhir bulan lalu, kontak senjata antara pihak proseparatis dan aparat keamanan terjadi di Sorong, Papua Barat, pada 10 Desember 2022.
“Dalam kontak senjata ini, kami berhasil tembak empat anggota TNI/Polri di Sorong,” kata Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM Sebby Sambom, Senin, 11 Desember 2022.
Sebby menyebutkan aksi kontak senjata terjadi antara 9 hingga 10 Desember di Sorong. Aksi dilakukan di bawah pimpinan Komandan Operasi Kodap IV Arnoldus Yancen Kocu.
“Lokasi perang berada di wilayah operasi Batalyon Kamundan Raya,” ungkap Sebby.
Sebby menyebutkan, dalam aksi tersebut Arnoldus Kocu dibantu para pimpinan wilayah KOWIP II Ru Mana di bawah pimpinan Anthon Assem dan Liberatus Assem. “Selain itu, mereka dibantu oleh 3 pimpinan batalyon yaitu Batalyon Buaya, Kamundan Raya, dan Aifat Raya,” jelasnya.
Sebelumnya, TPNPB membunuh tiga tukang ojek di Pegunungan Bintang yang diklaim sebagai anggota intelejen. TPNPB bahkan menyebarkan video detik-detik anggota mereka menghabisi nyawa korban di Yahukimo.
“Jadi jika dikatakan aksi itu dilakukan orang tak dikenal (OTK) dan hanya menewaskan dua orang adalah informasi yang tidak benar,” tegas Sebby.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)