Wakil Kepala SDN 1 Jenggolo, Andri Sujatmiko,
Wakil Kepala SDN 1 Jenggolo, Andri Sujatmiko,

Bocah Kelas 2 SD Dikeroyok Hingga Koma, Pihak Sekolah: Kami Tidak Tahu

Daviq Umar Al Faruq • 25 November 2022 16:53
Malang: MW, 8, bocah kelas 2 SD asal Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan menjadi korban perundungan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah kakak kelasnya. Korban diketahui merupakan siswa di SDN 1 Jenggolo, Kepanjen.
 
Wakil Kepala SDN 1 Jenggolo, Andri Sujatmiko, mengaku, pihak sekolah tidak mengetahui kejadian pengeroyokan tersebut. Sebab, peristiwa itu terjadi di Bendungan Sengguruh, yang lokasinya berada di luar area sekolah.
 
"Kita nggak tahu kejadiannya. Karena di luar sekolah pun nggak ada laporan dari siswa. Kita tahu justru dari Bhabinkamtibmas datang hari Sabtu, pak ada pengeroyokan siswa sampean di Bendungan Sengguruh. Itu bukan di area sekolah tapi di luar," kata Andri, Jumat, 25 November 2022.

Andri menegaskan sekolahnya telah menerapkan sistem sekolah ramah anak. Bahkan, sekolahnya juga telah melakukan sosialisasi cyber bullying. 
 
Baca: 2 Siswa Tendang Nenek di Tapsel jadi Tersangka, Tapi Tak Ditahan

"Kemudian kita juga sudah menerapkan tempat istirahat yang berbeda. Ada beberapa guru yang istirahat di kantor untuk mengawasi bagian utara, di bagian selatan ada, kemudian di tengah ini. Jadi semua daerah kalau ada yang temukan siswa bertengkar itu maka langsung cepat penanganannya," jelasnya.
 
Bahkan, pihak sekolah telah menerapkan sistem jam istirahat dan jam pulang sekolah yang berbeda di masing-masing kelas. Contohnya, jam istirahat siswa kelas 1, 2 dan 3, yakni pukul 08.30 WIB, sedangkan jam istirahat siswa kelas 4, 5, dan 6 pukul 09.00 WIB.
 
"Jadi siapa pun juga yang mengalami kenakalan dari siswa silahkan langsung melaporkan kepada bapak ibu guru. Selama ini kami tidak pernah menerima laporan adanya kenakalan dari siswa. Bahkan tukaran (tengkar) tidak ada. Kalau rebut-rebutan bolpoint, rebut-rebutan apa itu wajar ya kelas 1 dan 2," ungkapnya.
 
Sebelumnya, orang tua MW mengaku ada banyak korban perundungan dan pemalakan di sekolah tersebut. Namun, Andri lagi-lagi tidak mengetahui kabar itu.
 
"Nah, itu saya tidak tahu (banyak korban). Baru tahu dari jenengan ini. (Pemalakan) saya tidak tahu, tidak ada laporan dari siswa. Karena setiap kali ada anak yang kita anggap lebih aktif daripada yang lain, kita langsung panggil orang tua untuk sosialisasi bahwa anak kamu ini agak aktif ayo dibetulin bareng-bareng," bebernya.
 
Sebelumnya, seorang bocah kelas 2 SD di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan mengalami koma usai dikeroyok kakak kelasnya. Peristiwa ini viral di media sosial Instagram.
 
Awalnya, peristiwa ini diunggah oleh akun @infomalangan, pada Rabu, 23 November 2022. Dalam unggahan itu terdapat sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah yang tengah dipasangi alat bantuan pernafasan.
 
Bocah itu terlihat lemas dan dalam kondisi sakit. Nampak juga terlihat perekam video itu tengah memegang dan mengelus-elus tangan bocah yang tertidur di sebuah ranjang tersebut.
 
"PARAH AREK - AREK IKI ???? , DI SEKOLAHKNO CEK PINTER MALAH GAK KARU-KARUAN," isi keterangan dalam unggahan tersebut.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan