Meulaboh: Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi gelombang tinggi berkisar antara dua hingga empat meter di wilayah pantai barat selatan Aceh yang berpotensi terjadi pada Jumat, 5 Agustus 2022.
"Penyebab terjadinya gelombang tinggi di pesisir barat dan selatan Aceh salah satunya dikarenakan terdapat sirkulasi siklonik di Samudra Hindia bagian barat Pulau Sumatera," kata prakirawati Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Almira Apriliyanti, Kamis, 4 Agustus 2022.
Sirkulasi siklonik merupakan pusaran angin yang membawa uap air untuk dibentuk menjadi awan.
Almira menyebutkan, fenomena sirkulasi siklonik menyebabkan adanya potensi terbentuknya awan-awan konvektif (Cumulonimbus), sehingga berpotensi besar terjadinya hujan gerimis, hujan lebat, bahkan hujan yang disertai guntur dan petir.
Berdasarkan peta prakiraan tinggi gelombang BMKG, kata dia, terlihat untuk wilayah pantai barat dan selatan Aceh tinggi gelombang masih mencapai dua hingga empat meter.
“Penyebab angin kencang, angin sangat berkaitan dengan terbentuknya gelombang (di laut)," ujar Almira menambahkan.
Untuk potensi gelombang tinggi, berdasarkan pemantauan citra satelit, masih diprakirakan masih akan terjadi hingga dua hari ke depan atau hingga Sabtu, 6 Agustus 2022.
"BMKG selalu mengimbau kepada para nelayan maupun para pengguna layanan pelayaran atau penyeberangan, agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap keselamatan pelayaran dan penyeberangan," jelas Almira Apriliyanti.
Meulaboh: Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi
gelombang tinggi berkisar antara dua hingga empat meter di wilayah pantai barat selatan Aceh yang berpotensi terjadi pada Jumat, 5 Agustus 2022.
"Penyebab terjadinya gelombang tinggi di pesisir barat dan selatan Aceh salah satunya dikarenakan terdapat sirkulasi siklonik di Samudra Hindia bagian barat Pulau Sumatera," kata prakirawati
Stasiun BMKG Meulaboh-Nagan Raya, Almira Apriliyanti, Kamis, 4 Agustus 2022.
Sirkulasi siklonik merupakan pusaran angin yang membawa uap air untuk dibentuk menjadi awan.
Almira menyebutkan, fenomena sirkulasi siklonik menyebabkan adanya potensi terbentuknya awan-awan konvektif (Cumulonimbus), sehingga berpotensi besar terjadinya hujan gerimis, hujan lebat, bahkan hujan yang disertai guntur dan petir.
Berdasarkan peta prakiraan tinggi gelombang BMKG, kata dia, terlihat untuk wilayah pantai barat dan selatan Aceh tinggi gelombang masih mencapai dua hingga empat meter.
“Penyebab angin kencang, angin sangat berkaitan dengan terbentuknya gelombang (di laut)," ujar Almira menambahkan.
Untuk potensi gelombang tinggi, berdasarkan pemantauan citra satelit, masih diprakirakan masih akan terjadi hingga dua hari ke depan atau hingga Sabtu, 6 Agustus 2022.
"BMKG selalu mengimbau kepada para nelayan maupun para pengguna layanan pelayaran atau penyeberangan, agar selalu berhati-hati dan waspada terhadap keselamatan pelayaran dan penyeberangan," jelas Almira Apriliyanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)