Tim SAR mengevakuasi kantong berisi jenazah korban terbakarnya kapal cepat Cantika Express 77 di Dermaga Tenau, Kupang, NTT, Selasa, 25 Oktober 2022. Antara/ Kornelis Kaha
Tim SAR mengevakuasi kantong berisi jenazah korban terbakarnya kapal cepat Cantika Express 77 di Dermaga Tenau, Kupang, NTT, Selasa, 25 Oktober 2022. Antara/ Kornelis Kaha

Operasi Pencarian Korban Kapal Express Cantika 77 Ditutup, 16 Penumpang Masih Hilang

Media Indonesia • 02 November 2022 18:02
Kupang: Operasi pencarian terhadap korban hilang musibah kebakaran Kapal Express Cantika 77 di Perarian Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi ditutup, Rabu sore, 2 November 2022. Acara penutupan dihadiri oleh seluruh potensi SAR dan keluarga korban digelar di Kantor SAR Kelas A Kupang, Jalan Adisucipto, Kelurahan Penfui, Kupang.
 
Acara diawali dengan sambutan Kepala Kantor SAR Kelas A Kupang, I Putu Sudayana yang menjelaskan proses pencarian korban yang berlangsung sampai 10 hari. Namun masih ada 16 orang yang belum ditemukan temasuk satu jenazah.
 
"Mohon maaf tidak berhasil menemukan saudara-saudara saya, namun kami tutup operasi SAR hari ini," ujar Putu yang lantas tak kuat menahan rasa harunya di Kupang, Rabu, 2 November 2022.

Putu mengatakan, sesuai aturan, operasi pencarian korban oleh SAR hanya berlangsung selama tujuh hari. Tetapi Kantor SAR Kupang memperpanjang operasi pencarian sampai 10 hari.
 
Baca: Nakhoda Kapal Express Cantika 77 Jadi Tersangka

"Kami udah all out, informasi terkait adanya korban sudah kami jajaki, sudah kami cek. Kita sudah berupaya maksimal. Kami dari Basarnas turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," ujarnya.
 
Menurutnya, operasi pencarian melibatkan Kapal KN Antareja dan sebuah RIB 10 dibantu oleh tiga kapal milik Polda NTT, namun sayangnya tidak menemukan korban yang hilang. KN Antareja melakukan pencarian antara 62 sampai 114 nautical mile (NM), mengikuti SAR Map, sedangkan RIB 10 melakukan pencarian sampai 25 NM.
 
Menurut Putu, penutupan operasi pencarian bukan berarti pencarian korban ditutup selama-lamanya. "Kita tetap melaksanakan pemantauan dan koordinasi dengan seluruh unsur SAR dan masyarakat. Jika ada informasi yang masuk, kami akan tetap cek," tandasnya.
 
Kepala BPBD NTT Ambrosius Koda juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban karena anggota keluarga mereka belum ditemukan. Ambrosius juga menyoroti soal data korban yang simang siur lantaran terdapat perbedaan yang jauh dari data manifes kapal sebanyak 167 orang dan 10 anak buah kapal (ABK).
 
Namun, setelah dilakukan evakuasi jumlah korban sebanyak 361 orang. Dari jumlah itu, 16 hilang, 20 tewas dan sisanya selamat. "Kita tidak berangkat dari satu data yang sama," katanya.
 
Salah satu anggota keluarga korban, Aki Kalla mengatakan dari lima anggota keluarga yang berlayar bersama kapal tersebut, satu orang meninggal adalah adiknya dan empat orang selamat.
 
"Yang selamat itu ada suami, istri dan bayinya umur 24 bulan dan sepupu," ujarnya.
 
Menurutnya, saat kebakaran kapal lima orang tersebut sama-sama terjun ke laut setelah mengenakan jaket penolong. "Mereka juga berenang bersama, tidak tahu adik saya hilang mungkin terbawa gelombang," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan