Semarang: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengevaluasi pendekatan ke warga Desa Wadas. Dia tak ingin ada kekerasan terkait pro kontra pembangunan Waduk Bener.
"Yang jelas kita review ulang agar dalam melakukan pendekatan nanti tidak ada kekerasan," kata Ganjar melalui keterangan tertulis, Jumat, 11 Februari 2022.
Menurut dia, tak boleh lagi ada kekerasan, karena hal itu tak menyelesaikan masalah. Di sisi lain, Ganjar telah memenuhi janjinya memulangkan warga Desa Wadas yang ditangkap polisi.
Ganjar mengirim dua unit bus mengantar mereka pulang pada 9 Februari. Menurut dia, ada warga yang berkomunikasi dengan dirinya lewat sambungan video, yakni Nurhadi.
"Saya sempat video call, karena ada beberapa teman yang di sana, satu namanya kalau tidak salah Pak Nurhadi. Itu yang digambar digotong-gotong ditarik-tarik itu, terus Pak Nurhadi bilang 'saya yang viral itu lho pak'," kata Ganjar.
Baca: Polda Jateng Pastikan Seluruh Warga Wadas Sudah Bebas
Dalam obrolan daring itu Ganjar menanyakan kesehatan Nurhadi dan warga lainnya. Dia menawarkan mereka diperiksa ke rumah sakit jika terluka akibat insiden di Desa Wadas.
"Kalau ada yang sakit-sakit mbok diantar ke rumah sakit nanti saya bantu. Sampai hari ini sih belum ada laporan, mudah-mudahan sehat ya," ujar Ganjar.
Di sisi lain, Ganjar juga menerima permintaan warga terkait pemulangan dari kantor Polisi. Mereka tak mau diantar dengan mobil polisi.
"Terus minta dibantu bus ya kita bantu juga, agar mereka lebih nyaman. Rasa-rasanya kalau naik kendaraan polisi kok seperti tahanan katanya begitu, tidak nyaman lah," katanya.
Ia mengapresiasi Polres Purworejo yang memperlakukan warga dengan baik. Sebab, tak ada interogasi dan hal kasar yang dilakukan kepada warga. Mereka malah bermain biliar di kantor polisi.
"Saya juga menyampaikan terimakasih karena mendapatkan video kemarin selama mereka diamankan itu main biliar, tertawa gitu. Suasananya tidak ditekan jadi penting juga publik untuk tahu," kata Ganjar.
Semarang: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengevaluasi pendekatan ke warga Desa Wadas. Dia tak ingin ada kekerasan terkait pro kontra pembangunan
Waduk Bener.
"Yang jelas kita review ulang agar dalam melakukan pendekatan nanti tidak ada kekerasan," kata Ganjar melalui keterangan tertulis, Jumat, 11 Februari 2022.
Menurut dia, tak boleh lagi ada kekerasan, karena hal itu tak menyelesaikan masalah. Di sisi lain, Ganjar telah memenuhi janjinya memulangkan warga
Desa Wadas yang ditangkap polisi.
Ganjar mengirim dua unit bus mengantar mereka pulang pada 9 Februari. Menurut dia, ada warga yang berkomunikasi dengan dirinya lewat sambungan video, yakni Nurhadi.
"Saya sempat
video call, karena ada beberapa teman yang di sana, satu namanya kalau tidak salah Pak Nurhadi. Itu yang digambar digotong-gotong ditarik-tarik itu, terus Pak Nurhadi bilang 'saya yang viral itu lho pak'," kata Ganjar.
Baca:
Polda Jateng Pastikan Seluruh Warga Wadas Sudah Bebas
Dalam obrolan daring itu Ganjar menanyakan kesehatan Nurhadi dan warga lainnya. Dia menawarkan mereka diperiksa ke rumah sakit jika terluka akibat insiden di Desa Wadas.
"Kalau ada yang sakit-sakit mbok diantar ke rumah sakit nanti saya bantu. Sampai hari ini sih belum ada laporan, mudah-mudahan sehat ya," ujar Ganjar.
Di sisi lain, Ganjar juga menerima permintaan warga terkait pemulangan dari kantor Polisi. Mereka tak mau diantar dengan mobil polisi.
"Terus minta dibantu bus ya kita bantu juga, agar mereka lebih nyaman. Rasa-rasanya kalau naik kendaraan polisi kok seperti tahanan katanya begitu, tidak nyaman lah," katanya.
Ia mengapresiasi Polres Purworejo yang memperlakukan warga dengan baik. Sebab, tak ada interogasi dan hal kasar yang dilakukan kepada warga. Mereka malah bermain biliar di kantor polisi.
"Saya juga menyampaikan terimakasih karena mendapatkan video kemarin selama mereka diamankan itu main biliar, tertawa gitu. Suasananya tidak ditekan jadi penting juga publik untuk tahu," kata Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)