Puncak Gunung Merapi dari kamera di Gunung Merbabu. (Dok. CCTV BPPTKG)
Puncak Gunung Merapi dari kamera di Gunung Merbabu. (Dok. CCTV BPPTKG)

Erupsi Efusif di Gunung Merapi Masih Mendominasi

Media Indonesia.com • 12 Januari 2022 09:01
Yogyakarta: Aktivitas efusif Gunung Merapi hingga saat ini masih berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan awan panas dan guguran lava. Masa erupsi efusif sudah berlangsung sejak 4 Januari 2021. 
 
"Berbeda dengan erupsi-erupsi efusif Merapi sebelumnya, erupsi 2021 memiliki 2 pusat erupsi yaitu di kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah," kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, Selasa, 11 Januari 2022.
 
Kubah lava yang ada di puncak Gunung Merapi, imbuhnya, dari pendataan pada 7 Januari 2022, volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 5.700 meter kubik per hari. Sedangkan kubah lava tengah memiliki volume 3.007.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan relatif tetap. 

"Berdasarkan data volume kubah lava tersebut, telah dibuat model luncuran awan panas guguran sebagai salah satu bahan pembuatan peta potensi bahaya," ujarnya.
 
Baca juga: Pelaku Pembuang Sajen di Semeru Diminta Menyerahkan Diri
 
Hasil pemodelan, kata Hanik, menunjukkan apabila volume kubah lava barat daya sebesar 3 juta meter kubik longsor, akan menimbulkan awan panas guguran ke Sungai Boyong, Bebeng, Krasak, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.
 
"Dan jika kubah lava tengah dengan volume 1 juta meter kubik longsor, awan panas guguran akan mencapai jarak 5 kilometer ke arah Sungai Gendol," terang dia.
 
Berdasarkan pertimbangan tersebut, lanjutnya, daerah potensi bahaya guguran lava dan awan panas guguran berada di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak. 
 
Sedangkan pada sektor tenggara pada Sungai Woro sejauh 3 km dan sungai Gendol sejauh 5 kilometer dari puncak. 
 
"Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya tersebut. Sedangkan bagi yang bermukim di luar daerah potensi bahaya agar tetap menjaga kesiapsiagaan akan bahaya erupsi Gunung Merapi," jelas Hanik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan