Titik kecelakaan di kawasan Bukit Bego yang telah dipasangi ban.
Titik kecelakaan di kawasan Bukit Bego yang telah dipasangi ban.

KNKT Minta DIY Buat Peta Rawan Kecelakaan di Jalur Wisata

Ahmad Mustaqim • 15 Februari 2022 12:29
Bantu: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan dua rekomendasi untuk pengaturan lalu lintas (Lalin) di kawasan Bukit Bego di Dusun Kedung Buweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta sejumlah kawasan rawan lain.
 
Rekomendasi diberikan sebagai upaya mencegah ancaman kecelakan, seperti kecelakaan bus yang menewaskan 13 orang pada Minggu, 6 Februari 2022.
 
Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkatan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan, mengatakan, pembuatan peta daerah rawan menjadi hal mendesak dilakukan. Apalagi di sejumlah jalur wisata di DIY terdapat titik rawan kecelakaan. 

"Memetakan hazard (titik rawan) pada lintasan destinasi wisata di seluruh DIY, bukan cuma di sini (kawasan Bukit Bego)," kata Wildan di Bantul, Senin, 14 Februari 2022. 
 
Ia menjelaskan, kawasan rawan itu harus dipasangi rambu petunjuk agar pengemudi waspada. Selain itu, kata dia, perlu diperbanyak imbauan rambu pemakaian gigi rendah di kawasan jalur tanjakan atau turunan curam. 
 
Baca juga: 11 Nakes Positif Covid-19, Puskesmas Turi Sleman Ditutup
 
Di sisi lain, pihaknya juga merekomendasikan pembuatan 'kolam' jebakan di berbagai titik. Kolam yang dimaksud yakni berisi batuan gravel dengan celah lembut di dalamnya. Kolam tersebut berfungsi menahan kendaraan namun penumpang tetap selamat. 
 
"Begitu masuk kolam, truk atau bus akan kejeblos masuk ke dalam kolam batu, batuan gravel. Kalaupun dia mbablas di depan sudah kami kasih ban," ujarnya. 
 
Kawasan yang jadi titik kecelakaan telah dipasang puluhan ban bekas. Ia mengatakan, ban bekas bisa ditata dan dimanfaatkan untuk meminimalisasi ancaman risiko kecelakaan. 
 
Secara umum, konsep pembuatan 'kolam' dan jalur pengaman bisa direalisasikan di sekitar titik rawan kecelakaan. Ia menegaskan, konsep jalur penyelamat ini berbentuk lintasan dengan gradien naik atau tanjakan yang dibangun di sisi luar jalan. 
 
"Rekomendasi segeranya yakni memasang papan peringatan dan membuat kolam jebakan. Kalau jalur penyelamat nanti lihat anggarannya,” tambahnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan