Tangerang: Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) dan Komisi Daerah (Komda) KIPI Banten merilis hasil penyelidikan penyebab kematian seorang warga Kunciran Jaya, Pinang, Kota Tangerang, bernama Joko Susanto, 33. Hasil audit tidak menemukan keterkaitan antara penyebab kematiannya dengan vaksinasi covid-19.
"Demam dan batuk pasien tidak berkaitan dengan vaksinasi covid-19. Gejala itu timbul setelah vaksin disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran pernapasan. Serta dapat mengalami perburukan karena adanya komorbiditas hipertensi," kata Ketua Komda KIPI Banten, Edison P Saragih, dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 Juni 2021.
Baca: Daerah Zona Merah Diminta Maksimalkan RS Darurat Covid-19
Edison mengatakan upaya pengecekan infeksi covid-19 telah dilakukan dengan hasil rapid antigen negatif. Data pemeriksaan pasien belum lengkap dan komprehensif untuk dapat mengarahkan diagnosis akhir terkait dengan suatu penyakit tertentu.
"Penyebab kematian yang telah terjadi delapan hari setelah vaksinasi itu tidak dapat disimpulkan. Karena pasien ini sudah meninggal saat dibawa menuju rumah sakit dan tidak dilakukan otopsi," jelasnya.
Edison menambahkan berdasarkan kajian secara hybrid pada 25 Juni 2021 dengan Komnas KIPI yang terjadi adalah suatu koinsiden atau kejadian kebetulan yang terjadi setelah vaksinasi dan tidak terkait dengan produk vaksin.
"Jadi itu koinsiden, baik itu kesalahan prosedur vaksinasi atau kecemasan karena vaksin covid-19. Serta juga, belum dapat diklarifikasikan atau unclassifiabble," ungkapnya.
Sebelumnya Joko Susanto, 32, seorang warga Kunciran Jaya, Pinang, Kota Tangerang, Banten, diduga meninggal usai menerima vaksin covid-19 pada Rabu, 23 Juni 2021. Korban menerima vaksin dari Puskesmas Kunciran Baru, Pinang, Kota Tangerang.
Tangerang: Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) dan Komisi Daerah (Komda) KIPI Banten merilis hasil penyelidikan penyebab kematian seorang warga Kunciran Jaya, Pinang, Kota Tangerang, bernama Joko Susanto, 33. Hasil audit tidak menemukan keterkaitan antara penyebab kematiannya dengan
vaksinasi covid-19.
"Demam dan batuk pasien tidak berkaitan dengan vaksinasi covid-19. Gejala itu timbul setelah vaksin disebabkan oleh infeksi bakteri pada saluran pernapasan. Serta dapat mengalami perburukan karena adanya komorbiditas hipertensi," kata Ketua Komda KIPI Banten, Edison P Saragih, dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 Juni 2021.
Baca:
Daerah Zona Merah Diminta Maksimalkan RS Darurat Covid-19
Edison mengatakan upaya pengecekan infeksi covid-19 telah dilakukan dengan hasil rapid antigen negatif. Data pemeriksaan pasien belum lengkap dan komprehensif untuk dapat mengarahkan diagnosis akhir terkait dengan suatu penyakit tertentu.
"Penyebab kematian yang telah terjadi delapan hari setelah vaksinasi itu tidak dapat disimpulkan. Karena pasien ini sudah meninggal saat dibawa menuju rumah sakit dan tidak dilakukan otopsi," jelasnya.
Edison menambahkan berdasarkan kajian secara hybrid pada 25 Juni 2021 dengan Komnas KIPI yang terjadi adalah suatu koinsiden atau kejadian kebetulan yang terjadi setelah vaksinasi dan tidak terkait dengan produk vaksin.
"Jadi itu koinsiden, baik itu kesalahan prosedur vaksinasi atau kecemasan karena vaksin covid-19. Serta juga, belum dapat diklarifikasikan atau unclassifiabble," ungkapnya.
Sebelumnya Joko Susanto, 32, seorang warga Kunciran Jaya, Pinang, Kota Tangerang, Banten, diduga meninggal usai menerima vaksin covid-19 pada Rabu, 23 Juni 2021. Korban menerima vaksin dari Puskesmas Kunciran Baru, Pinang, Kota Tangerang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)