Surabaya: Tim rescue gabungan fokus melakukan pencarian korban tenggelam KMP Yunice di Selatan Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Pasalnya, telah ditemukan puluhan perlengkapan anak buah kapal (ABK) mengapung di area tersebut.
"Kemungkinan korban hanyut ke arah selatan sana, makanya pencarian korban difokuskan di arah 10 mil selatan Gilimanuk," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjungwangi, Benyamin Ginting, dikonfirmasi, Rabu, 30 Juni 2021.
Benyamin menjelaskan, tim gabungan menemukan seluruh alat keselamatan jiwa mengapung di Selat Bali sebelah Selatan Pelabuhan Gilimanuk Bali. Alat-alat itu berupa 20 baju pelampung (life jacket), cincin pelampung rescue (life buoy), dan sekoci penolong darurat (Inflatable Liferaft/ILR).
Berdasarkan pengalaman, lanjut Benyamin, korban akan mengapung terbawa arus jika hari pertama belum juga ditemukan. Menurutnya, para korban yang belum ditemukan hanyut terbawa arus ke arah selatan Gilimanuk.
"Biasanya berdasarkan pengalaman, kalau hari pertama korban tidak juga ditemukan, biasanya nanti ditemukan setelah 3x24 jam akan mengambang ke atas," terang Benyamin.
Baca: 4 Kapal TNI AL Dikerahkan untuk Evakuasi KMP Yunice
Sejauh ini, sebanyak 12 korban belum ditemukan dan 35 korban lainnya ditemukan dengan kondisi selamat. Sementara, tujuh korban meninggal dunia akibat kecelakaan kapal tersebut.
"Hingga saat ini pencarian terus dilakukan, sementara kapal posisinya sudah tenggelam semua ke dasar laut," tutur dia.
KMP Yunice yang terbalik dan tenggelam di perairan Bali tersebut terjadi pada 19.20 WITA. KMP Yunice Rute Ketapang-Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, tepatnya di Gilimanuk, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Kapal penumpang tersebut memiliki warna putih strip merah biru dengan panjang 56,5 meter dan lebar 8,6 meter.
Kronologi kejadian bermula dari kapal terbawa arus ke selatan dari Pelabuhan Gilimanuk pada Selasa, 29 Juni 2021, pukul 19.06 Wita. Kapal tersebut miring dan langsung tenggelam di selatan Pelabuhan Gilimanuk.
Surabaya: Tim rescue gabungan fokus melakukan pencarian korban tenggelam
KMP Yunice di Selatan Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Pasalnya, telah ditemukan puluhan perlengkapan anak buah kapal (ABK) mengapung di area tersebut.
"Kemungkinan korban hanyut ke arah selatan sana, makanya pencarian korban difokuskan di arah 10 mil selatan Gilimanuk," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjungwangi, Benyamin Ginting, dikonfirmasi, Rabu, 30 Juni 2021.
Benyamin menjelaskan, tim gabungan menemukan seluruh alat keselamatan jiwa mengapung di Selat Bali sebelah Selatan Pelabuhan Gilimanuk Bali. Alat-alat itu berupa 20 baju pelampung (
life jacket), cincin pelampung rescue (
life buoy), dan sekoci penolong darurat (
Inflatable Liferaft/ILR).
Berdasarkan pengalaman, lanjut Benyamin, korban akan mengapung terbawa arus jika hari pertama belum juga ditemukan. Menurutnya, para korban yang belum ditemukan hanyut terbawa arus ke arah selatan Gilimanuk.
"Biasanya berdasarkan pengalaman, kalau hari pertama korban tidak juga ditemukan, biasanya nanti ditemukan setelah 3x24 jam akan mengambang ke atas," terang Benyamin.
Baca:
4 Kapal TNI AL Dikerahkan untuk Evakuasi KMP Yunice
Sejauh ini, sebanyak 12 korban belum ditemukan dan 35 korban lainnya ditemukan dengan kondisi selamat. Sementara, tujuh korban meninggal dunia akibat kecelakaan kapal tersebut.
"Hingga saat ini pencarian terus dilakukan, sementara kapal posisinya sudah tenggelam semua ke dasar laut," tutur dia.
KMP Yunice yang terbalik dan tenggelam di perairan Bali tersebut terjadi pada 19.20 WITA. KMP Yunice Rute Ketapang-Gilimanuk tenggelam di Selat Bali, tepatnya di Gilimanuk, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Kapal penumpang tersebut memiliki warna putih strip merah biru dengan panjang 56,5 meter dan lebar 8,6 meter.
Kronologi kejadian bermula dari kapal terbawa arus ke selatan dari Pelabuhan Gilimanuk pada Selasa, 29 Juni 2021, pukul 19.06 Wita. Kapal tersebut miring dan langsung tenggelam di selatan Pelabuhan Gilimanuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)