Cirebon: Hasil uji petik random sampling swab test PCR di Kota Cirebon, lima pelajar terkonfirmasi positif covid-19. Namun proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap dilaksanakan.
"Minggu kemarin satu, sekarang lima jadi total ada enam yang terkonfirmasi positif covid-19," kata Ketua Harian Satgas Covid-19, Agus Mulyadi, di Cirebon Selasa, 2 November 2021.
Baca: Kemenkum HAM DIY Investigasi Dugaan Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Lapas Narkotika
Hasil pemeriksaan Cycle Threshold (CT Value) pelajar tersebut di angka 34. Oleh sebab itu tidak menularkan ke keluarga meski kontak erat. "Kadar virus rendah jadi tidak menularkan ke yang lain," jelasnya.
Agus menjelaskan lima pelajar yang terkonfirmasi positif berasal dari SMP, Madrasah, dan Pondok Pesantren. Pihaknya akan terus melakukan uji petik hingga dipastikan tidak ada klaster PTM. "Sudah minta kepada dinkes untuk dilanjutkan uji petik," ungkapnya.
Menurut Agus proses PTM tetap bisa dilaksanakan selama kasus di bawah 5%. "Enam pelajar dari 600 yang di swab test PCR artinya hanya 1 persen. Maka PTM masih tetap bisa dilanjutkan," ujarnya.
Sebelumnya setelah dua bulan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Satgas Covid-19 Kota Cirebon melakukan uji petik secara random kepada pelajar SD, SMP dan SMA. Hasilnya dari 100 pelajar menjalani tes PCR, satu terkonfirmasi positif Covid-19.
Satu siswa yang terkonfirmasi positif ini diketahui tidak bergejala. Untuk mencegah penularan meluas, Dinas Kesehatan (Dinkes) langsung melakukan Testing, Tracing dan Treatment terhadap siswa tersebut.
Cirebon: Hasil uji petik random sampling swab test PCR di Kota Cirebon, lima pelajar terkonfirmasi positif
covid-19. Namun proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap dilaksanakan.
"Minggu kemarin satu, sekarang lima jadi total ada enam yang terkonfirmasi positif covid-19," kata Ketua Harian Satgas Covid-19, Agus Mulyadi, di Cirebon Selasa, 2 November 2021.
Baca:
Kemenkum HAM DIY Investigasi Dugaan Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Lapas Narkotika
Hasil pemeriksaan Cycle Threshold (CT Value) pelajar tersebut di angka 34. Oleh sebab itu tidak menularkan ke keluarga meski kontak erat. "Kadar virus rendah jadi tidak menularkan ke yang lain," jelasnya.
Agus menjelaskan lima pelajar yang terkonfirmasi positif berasal dari SMP, Madrasah, dan Pondok Pesantren. Pihaknya akan terus melakukan uji petik hingga dipastikan tidak ada klaster PTM. "Sudah minta kepada dinkes untuk dilanjutkan uji petik," ungkapnya.
Menurut Agus proses PTM tetap bisa dilaksanakan selama kasus di bawah 5%. "Enam pelajar dari 600 yang di swab test PCR artinya hanya 1 persen. Maka PTM masih tetap bisa dilanjutkan," ujarnya.
Sebelumnya setelah dua bulan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Satgas Covid-19 Kota Cirebon melakukan uji petik secara random kepada pelajar SD, SMP dan SMA. Hasilnya dari 100 pelajar menjalani tes PCR, satu terkonfirmasi positif Covid-19.
Satu siswa yang terkonfirmasi positif ini diketahui tidak bergejala. Untuk mencegah penularan meluas, Dinas Kesehatan (Dinkes) langsung melakukan Testing, Tracing dan Treatment terhadap siswa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)