Yogyakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau masyarakat tak malu periksa bila memiliki gejala sifilis atau sekadar deteksi dini. Pemerintah setempat menegaskan penyakit tersebut bisa disembuhkan.
"Sifilis ini bisa diobati asal mau datang berobat ke tempat pelayanan kesehatan. Pemerintah menyediakan obatnya," kata Kepala Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Setyarini Hestu Lestari, Rabu, 24 Mei 2023.
Data Dinas Kesehatan DIY menyebutkan kasus sifilis pada 2020 sebanyak 67 kasus dengan rincian diidap 43 laki-laki dan 24 perempuan. Pada 2021, kasus sifilis ada sebanyak 141 dengan rincian diidap 113 laki-laki dan 28 perempuan.
Tahun 2022, ada 33 kasus, rinciannya diidap 267 laki-laki dan 66 perempuan. Adapun 79 kasus yang terjadi pada triwulan 2023 diidap 71 laki-laki dan 8 perempuan.
Mayoritas pengidap penyakit kelamin itu merupakan laki-laki. Pemerintah setempat menduga mayoritas akibat aktivitas hubungan lelaki suka lelaki (LSL). Meskipun, ada juga penyebab lain dan penyakit lain yang muncul akibat kegiatan seksual.
"Perilaku berisiko itu kembali ke individu, (LSL) dari zaman jahiliah sampai sekarang ada. Kembali ke manusianya," ujar Setyarini.
Menurut dia, petugas kesehatan sudah bekerja sama dengan kelompok berisiko penyakit tersebut dalam hal sosialisasi dan edukasi. Tak hanya sifilis, penyakit akibat hubungan seksual juga ada HIV dan AIDS.
"Kalau kami mengomunikasikan dengan komunitas bisa masuk di dalamnya sehingga informasi terkait kesehatan bisa disampaikan. Kami juga masuk sosialisasi ke masyarakat umum. Kalau pencegahan bisa memakai pengaman atau tidak berhubungan bila berisiko," jelasnya.
Setyarini menegaskan layanan pemeriksaan penyakit sifilis sudah menjadi bagian ketika pemeriksaan HIV. Pemeriksaan HIV ini dilakukan kepada ibu hamil maupun ibu rumah tangga.
"Biasanya pemeriksaan milih di luar jam kerja karena biasanya malu. Layanan diberikan selama masyarakat yang mau periksa bisa nyaman cerita kondisinya," ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) mengimbau masyarakat tak malu periksa bila memiliki
gejala sifilis atau sekadar deteksi dini. Pemerintah setempat menegaskan penyakit tersebut bisa disembuhkan.
"Sifilis ini bisa diobati asal mau datang berobat ke tempat pelayanan kesehatan. Pemerintah menyediakan obatnya," kata Kepala Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Setyarini Hestu Lestari, Rabu, 24 Mei 2023.
Data Dinas Kesehatan DIY menyebutkan kasus sifilis pada 2020 sebanyak 67 kasus dengan rincian diidap 43 laki-laki dan 24 perempuan. Pada 2021, kasus sifilis ada sebanyak 141 dengan rincian diidap 113 laki-laki dan 28 perempuan.
Tahun 2022, ada 33 kasus, rinciannya diidap 267 laki-laki dan 66 perempuan. Adapun 79 kasus yang terjadi pada triwulan 2023 diidap 71 laki-laki dan 8 perempuan.
Mayoritas pengidap penyakit kelamin itu merupakan laki-laki. Pemerintah setempat menduga mayoritas akibat aktivitas hubungan lelaki suka lelaki (LSL). Meskipun, ada juga penyebab lain dan penyakit lain yang muncul akibat kegiatan seksual.
"Perilaku berisiko itu kembali ke individu, (LSL) dari zaman jahiliah sampai sekarang ada. Kembali ke manusianya," ujar Setyarini.
Menurut dia, petugas kesehatan sudah bekerja sama dengan kelompok berisiko penyakit tersebut dalam hal sosialisasi dan edukasi. Tak hanya sifilis, penyakit akibat hubungan seksual juga ada HIV dan AIDS.
"Kalau kami mengomunikasikan dengan komunitas bisa masuk di dalamnya sehingga informasi terkait kesehatan bisa disampaikan. Kami juga masuk sosialisasi ke masyarakat umum. Kalau pencegahan bisa memakai pengaman atau tidak berhubungan bila berisiko," jelasnya.
Setyarini menegaskan layanan pemeriksaan penyakit sifilis sudah menjadi bagian ketika pemeriksaan HIV. Pemeriksaan HIV ini dilakukan kepada ibu hamil maupun ibu rumah tangga.
"Biasanya pemeriksaan milih di luar jam kerja karena biasanya malu. Layanan diberikan selama masyarakat yang mau periksa bisa nyaman cerita kondisinya," ucapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)