Solo: Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jawa Tengah, meminta warga untuk segera ke fasilitas kesehatan jika mendapati gejala difteri. Selain gejala batuk dan pilek, difteri juga bisa dikenali dari adanya selaput putih keabu-abuan di tenggorokan.
"Gejalanya memang harus diperiksa, tapi bisa dilihat tenggorokannya kalau ada selaput putih keabu-abuan segera bawa ke RS. Gejalanya batuk dan pilek, selaputnya muncul selama batuk pilek itu," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Solo, Tenny Setyoharini, di Solo, Selasa, 7 Maret 2023.
Dia mengakui kasus difteri termasuk kasus yang jarang dijumpai termasuk di Solo. Pemerintah juga sudah berupaya memberikan imunisasi difteri sejak dini mulai dari bayi.
Imunisasi difteri diberikan melalui program imunisasi dasar lengkap DPT. Serta booster kedua pada program BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) saat kelas 1 dan 5 SD.
"Harapannya dengan imunisasi lengkap, anak-anak memiliki kekebalan tinggi terhadap difteri. Semakin ditambah imunisasinya semakin panjang jangka kekebalannya. Kalau hingga lima kali, sudah memberikan perlindungan 25 tahun," jelas Tenny.
Ia menambahkan anak dengan imunisasi difteri setelah memiliki kekebalan, jika terkena difteri gejalanya lebih ringan. Dan mungkin juga menghindari kasus fatal.
"Kewaspadaan kita tingkatka di tingkat faskes (fasilitas kesehatan), agar skriningnya lebih teliim Anak-anak kalau ditemukan batuk pilek panas, dipastikan tenggorokannya bisa dilihat. Pokoknya kalau batuk pilek, segera ke faskes," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Solo: Dinas Kesehatan Kota (DKK)
Solo, Jawa Tengah, meminta warga untuk segera ke fasilitas kesehatan jika mendapati gejala
difteri. Selain gejala
batuk dan pilek, difteri juga bisa dikenali dari adanya selaput putih keabu-abuan di tenggorokan.
"Gejalanya memang harus diperiksa, tapi bisa dilihat tenggorokannya kalau ada selaput putih keabu-abuan segera bawa ke RS. Gejalanya batuk dan pilek, selaputnya muncul selama batuk pilek itu," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Solo, Tenny Setyoharini, di Solo, Selasa, 7 Maret 2023.
Dia mengakui kasus difteri termasuk kasus yang jarang dijumpai termasuk di Solo. Pemerintah juga sudah berupaya memberikan imunisasi difteri sejak dini mulai dari bayi.
Imunisasi difteri diberikan melalui program imunisasi dasar lengkap DPT. Serta booster kedua pada program BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) saat kelas 1 dan 5 SD.
"Harapannya dengan imunisasi lengkap, anak-anak memiliki kekebalan tinggi terhadap difteri. Semakin ditambah imunisasinya semakin panjang jangka kekebalannya. Kalau hingga lima kali, sudah memberikan perlindungan 25 tahun," jelas Tenny.
Ia menambahkan anak dengan imunisasi difteri setelah memiliki kekebalan, jika terkena difteri gejalanya lebih ringan. Dan mungkin juga menghindari kasus fatal.
"Kewaspadaan kita tingkatka di tingkat faskes (fasilitas kesehatan), agar skriningnya lebih teliim Anak-anak kalau ditemukan batuk pilek panas, dipastikan tenggorokannya bisa dilihat. Pokoknya kalau batuk pilek, segera ke faskes," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)