Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan okupansi sejak dimulai cuti bersama hingga setelah idulfitri paling tinggi 50 persen. Padahal, menurutnya, okupansi tahun lalu mencapai 70 persen.
"(Tingkat okupansi) sangat turun dibanding tahun lalu," kata Deddy, Rabu, 26 April 2023.
Deddy mengatakan okupansi pada dua hari sebelum idulfitri tahun lalu sudah mencapai 70 persen. Namun, okupansi lebaran tahun ini hanya bisa naik sekitar 15 persen.
| Baca juga: Jalur Satu Arah Sukses Pangkas Waktu Kemacetan di Sumbar |
Ia mengatakan salah satu faktor penurunan okupansi hotel ini dimulai ketika adanya larangan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar buka bersama (bukber) saat bulan puasa lalu. Larangan itu berdampak ke aspek lain.
"ASN kalau nginep di hotel nanti dikira glamor, kemungkinan penyebabnya itu, ini baru analisis sementara PHRI," kata dia.
Di sisi lain, Deddy berharap tidak ada larangan menggelar halal bihalal. Sebab, acara demikian menjadi salah satu penggerak perekonomian, baik untuk hotel berbintang maupun nonbintang.
"Hampir semua okupansinya tidak begitu besar libur lebaran ini, mau hotel berbintang, non bintang, juga home stay. Kami lihat reservasi untuk bulan Mei bisa lebih bagus," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id