Solo: Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, menggelar operasi pasar (OP) beras untuk mengintervensi harga beras premium yang meroket di pasaran. OP beras berkolaborasi dengan Bulog Solo untuk memeratakan kebutuhan masyarakat.
"OP beras dalam rangka mengintervensi harga beras premium yang saat ini tinggi. Dan supaya tidak terjadi kepanikan atau panic buying oleh masyarakat," ujar Kepala Dinas Perdagangan Solo Heru Sunardi, di Solo, Rabu, 21 Februari 2024.
Kerja sama dengan Bulog, Pemkot Solo menggelar OP beras di seluruh kelurahan yang ada di Kota Solo. Sedangkan Bulog mengadakan OP beras menyasar pasar-pasar tradisional di Solo.
OP beras digelar mulai 19 Februari 2024 hingga 15 Maret 2024. Menurutnya, harga beras premium meroket disebabkan beberapa faktor di antaranya mundur waktu panen di kawasan Solo Raya.
"Kalau langka tidak, ini harga beras premium naik karena musim panen mundur dan stok nasional tidak melimpah. Untuk OP beras dijual dengan harga Rp52 ribu per pak isi 5 kilogram. Dengan menunjukkan KTP Solo, pembelian maksimal 2 pak," bebernya.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Cabang Bulog Solo Andrew Ramadhan Shahab menambahkan, kerjasama dengan Pemkot Solo dilakukan dua hingga tiga titik per hari di kelurahan. Sedangkan di pasar-pasar, OP dilakukan setiap satu minggu sekali sesuai pasar yang dijadwalkan.
"Sementara ini kami sudah mengantongi 10 titik khususnya di Pasar yang jadwalnya sampai Maret 2024. Setelah itu kita akan mengevaluasi lagi terkait perkembangan harga beras. Apabila dibutuhkan kita akan melakukan perpanjangan OP. Entah titiknya diulang atau menambah titik baru di kota Solo," ungkapnya.
Di sisi lain, ia menuturkan harga beras naik karena ada pergeseran masa panen. Biasanya beberapa tahun terakhir, panen terjadi pada Februari-Maret.
"Mungkin karena sekarang ada pergantian cuaca, El Nino juga, yang kita dapat dari dinas-dinas itu masa panennya bergeser. Mungkin akibat pergeseran masa panen dan sekarang kebutuhan beras atau pun gabah di tingkat penggilingan dan rumah tangga itu sangat tinggi, itu belum tercukupi karena panen sehingga menimbulkan kenaikan harga," ucapnya.
Andrew menjelaskan, saat ini stok beras untuk kawasan Solo Raya berada di angka 11 ribu hingga 12 ribu ton. Jumlah stok tersebut diklaim aman memenuhi kebutuhan masyarakat hingga masa panen mendatang.
"Di OP untuk beras SPHP medium itu kita jual Rp10.200 per kilo, jadi per 5 kilonya Rp 51.000. Nanti juga dalam beberapa Minggu ini kita upayakan beras premium Bulog membanjiri ritel modern dengan harga maksimal HET Rp13.900 per kilogram," terangnya.
Diketahui, harga beras di Pasar Legi Solo saat ini Rp14.700 per kilogram untuk beras medium. Beras premium dan mentik di harga Rp17.000 per kilogram. Serta Rp16.000 per kilogram untuk beras Delanggu dan Rp10.900 per kilogram untuk beras Bulog.
Solo: Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah, menggelar operasi pasar (OP) beras untuk mengintervensi
harga beras premium yang meroket di pasaran. OP beras berkolaborasi dengan Bulog Solo untuk memeratakan kebutuhan masyarakat.
"OP beras dalam rangka mengintervensi harga beras premium yang saat ini tinggi. Dan supaya tidak terjadi kepanikan atau
panic buying oleh masyarakat," ujar Kepala Dinas Perdagangan Solo Heru Sunardi, di Solo, Rabu, 21 Februari 2024.
Kerja sama dengan Bulog, Pemkot Solo menggelar OP beras di seluruh kelurahan yang ada di Kota Solo. Sedangkan Bulog mengadakan OP beras menyasar pasar-pasar tradisional di Solo.
OP beras digelar mulai 19 Februari 2024 hingga 15 Maret 2024. Menurutnya, harga beras premium meroket disebabkan beberapa faktor di antaranya mundur waktu panen di kawasan Solo Raya.
"Kalau langka tidak, ini harga beras premium naik karena musim panen mundur dan stok nasional tidak melimpah. Untuk OP beras dijual dengan harga Rp52 ribu per pak isi 5 kilogram. Dengan menunjukkan KTP Solo, pembelian maksimal 2 pak," bebernya.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Cabang Bulog Solo Andrew Ramadhan Shahab menambahkan, kerjasama dengan Pemkot Solo dilakukan dua hingga tiga titik per hari di kelurahan. Sedangkan di pasar-pasar, OP dilakukan setiap satu minggu sekali sesuai pasar yang dijadwalkan.
"Sementara ini kami sudah mengantongi 10 titik khususnya di Pasar yang jadwalnya sampai Maret 2024. Setelah itu kita akan mengevaluasi lagi terkait perkembangan harga beras. Apabila dibutuhkan kita akan melakukan perpanjangan OP. Entah titiknya diulang atau menambah titik baru di kota Solo," ungkapnya.
Di sisi lain, ia menuturkan harga beras naik karena ada pergeseran masa panen. Biasanya beberapa tahun terakhir, panen terjadi pada Februari-Maret.
"Mungkin karena sekarang ada pergantian cuaca, El Nino juga, yang kita dapat dari dinas-dinas itu masa panennya bergeser. Mungkin akibat pergeseran masa panen dan sekarang kebutuhan beras atau pun gabah di tingkat penggilingan dan rumah tangga itu sangat tinggi, itu belum tercukupi karena panen
sehingga menimbulkan kenaikan harga," ucapnya.
Andrew menjelaskan, saat ini stok beras untuk kawasan Solo Raya berada di angka 11 ribu hingga 12 ribu ton. Jumlah stok tersebut diklaim aman memenuhi kebutuhan masyarakat hingga masa panen mendatang.
"Di OP untuk beras SPHP medium itu kita jual Rp10.200 per kilo, jadi per 5 kilonya Rp 51.000. Nanti juga dalam beberapa Minggu ini kita upayakan beras premium Bulog membanjiri ritel modern dengan harga maksimal HET Rp13.900 per kilogram," terangnya.
Diketahui, harga beras di Pasar Legi Solo saat ini Rp14.700 per kilogram untuk beras medium. Beras premium dan mentik di harga Rp17.000 per kilogram. Serta Rp16.000 per kilogram untuk beras Delanggu dan Rp10.900 per kilogram untuk beras Bulog.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)