Ketua Umum (Ketum) MIPI yang juga Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bahtiar. Dokumentasi/ istimewa
Ketua Umum (Ketum) MIPI yang juga Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bahtiar. Dokumentasi/ istimewa

Generasi Muda Didorong Produktif untuk Mendukung Indonesia Emas 2045

Deny Irwanto • 03 Maret 2024 21:13
Jakarta: Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) mendorong terciptanya generasi muda produktif untuk mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045. Untuk mewujudkan hal tersebut, MIPI menggelar Prominent Leader Academy (PLA) yang diikuti oleh para generasi muda dari berbagai wilayah Indonesia, seperti Pekanbaru, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar.
 
Ketua Umum (Ketum) MIPI yang juga Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bahtiar, mengatakan MIPI hendak menyiapkan pemimpin milenial untuk melanjutkan pembangunan di Indonesia 20 tahun ke depan atau Indonesia Emas.
 
"Kita harus berpikir lebih sistemik dan lebih konkret, untuk mewujudkan Indonesia Emas, dan menyiapkan generasi kita ini. Baik yang sedang sekolah, dan mungkin juga ada program khusus masyarakat kita yang sedang tidak sekolah, anak-anak muda kita. Bagaimana yang sudah terlanjut tidak sekolah? Sudah terlanjut cuma SD, SMP, SMA, tapi dia kita ubah menjadi manusia produktif,” kata Bahtiar di Jakarta, Minggu, 3 Maret 2024.
 
Baca: Pemuda Harus Berperan Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
 
Selaku Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar menghubungkan implementasi Indonesia Emas dengan Sulsel. Dia menanyakan bisakah Sulsel menjadi bagian dari Indonesia Emas? Menjawab pertanyaan tersebut, dia memaparkan pertumbuhan ekonomi di Sulsel baru 4,05 persen.

Sementara di dalam ilmu ekonomi, untuk menuju Indonesia Emas, minimal pertumbuhan rata-ratanya 7 hingga 8 persen. Guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut, Pemerintah Provinsi Sulsel membangun ekonomi kerakyatan dengan mencetak petani-petani, peternak-peternak, dan petambak-petambak milenial.
 
“Sulsel, kami bisa menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan menggunakan, menyambungkan kehidupan UMKM, pertanian, perikanan, kelautan, dan peternakan. Ini dengan perbankan, dengan menggunakan fasilitas KUR, Kredit Usaha Rakyat,” jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan