Bojonegoro: Banjir luapan sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meluas hingga 11 Kecamatan di kabupaten setempat, Senin siang, 11 Maret 2024. Akibatnya sebanyak 682 rumah yang tersebar di 42 desa tergenang.
Banjir juga merendam lahan tanaman padi di 11 kecamatan tersebut seluas 848 hektare. Banjir ini akibat derasnya kiriman air dari hulu Bengawan sejak beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut membuat sebagian warga mengungsi, sedangkan sebagian lainnya bertahan di rumah untuk menjaga barang berharganya.
Ke-11 Kecamatan yang terdampak banjir itu meliputi Bojonegoro, Trucuk, Dander, Malo, Kasiman, Ngraho, Padangan, Kalitidu, Baureno, Gayam, dan Kanor.
"Data yang kami terima banjir terjadi di 42 desa di 11 Kecamatan," kata Kalaksa BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, dalam keterangan pers.
Dia menjelaskan dampak luapan sungai Bengawan Solo yang terjadi sejak Minggu malam terus meluas. Jika pada hari sebelumnya baru tiga Kecamatan kini, banjir telah mengenangi 11 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Banjir juga mengakibatkan 682 unit rumah yang tersebar di 42 desa terdampak serta merendam 848 ha tanaman padi srpanjang bantaran sungai. Ia mengakui, dampak banjir juga membuat sebagian fasilitas umum di 11 kecamatan itu tergenang.
"Iya kami masih terus melakukan pendataan dampak banjir tersebut," jelasnya.
Dari 11 Kecamatan yang terdampak itu, kawasan yang terparah berada di Kecamatan Trucuk dengan jumlah desa tergenang 10 desa. Adapun untuk wilayah kecamatan Kota Bojonegoro jumlah desa yang tergenang sebanyak lima desa. Antara lain, Ledok Kulon, Ledok Wetan, Klangon, Campurejo, dan Banjarejo.
BPBD juga telah menyiapkan sejumlah lokasi pengungsian. Di antaranya, di Gedung Serbaguna Kelurahan Ledok Wetan dan tenda pengungsian di Kelurahan Sukorejo.
Tetapi, hanya sebagian warga yang mau mengungsi. "Selebihnya tetap bertahan di rumah untuk menjaga harta benda mereka," ujarnya.
Bojonegoro:
Banjir luapan sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, meluas hingga 11 Kecamatan di kabupaten setempat, Senin siang, 11 Maret 2024. Akibatnya sebanyak 682 rumah yang tersebar di 42 desa tergenang.
Banjir juga merendam lahan tanaman padi di 11 kecamatan tersebut seluas 848 hektare. Banjir ini akibat derasnya kiriman air dari hulu Bengawan sejak beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut membuat sebagian warga mengungsi, sedangkan sebagian lainnya bertahan di rumah untuk menjaga barang berharganya.
Ke-11 Kecamatan yang terdampak banjir itu meliputi Bojonegoro, Trucuk, Dander, Malo, Kasiman, Ngraho, Padangan, Kalitidu, Baureno, Gayam, dan Kanor.
"Data yang kami terima banjir terjadi di 42 desa di 11 Kecamatan," kata Kalaksa BPBD Bojonegoro, Laela Nor Aeny, dalam keterangan pers.
Dia menjelaskan dampak luapan sungai Bengawan Solo yang terjadi sejak Minggu malam terus meluas. Jika pada hari sebelumnya baru tiga Kecamatan kini, banjir telah mengenangi 11 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Banjir juga mengakibatkan 682 unit rumah yang tersebar di 42 desa terdampak serta merendam 848 ha tanaman padi srpanjang bantaran sungai. Ia mengakui, dampak banjir juga membuat sebagian fasilitas umum di 11 kecamatan itu tergenang.
"Iya kami masih terus melakukan pendataan dampak banjir tersebut," jelasnya.
Dari 11 Kecamatan yang terdampak itu, kawasan yang terparah berada di Kecamatan Trucuk dengan jumlah desa tergenang 10 desa. Adapun untuk wilayah kecamatan Kota Bojonegoro jumlah desa yang tergenang sebanyak lima desa. Antara lain, Ledok Kulon, Ledok Wetan, Klangon, Campurejo, dan Banjarejo.
BPBD juga telah menyiapkan sejumlah lokasi pengungsian. Di antaranya, di Gedung Serbaguna Kelurahan Ledok Wetan dan tenda pengungsian di Kelurahan Sukorejo.
Tetapi, hanya sebagian warga yang mau mengungsi. "Selebihnya tetap bertahan di rumah untuk menjaga harta benda mereka," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)